
Di sisi lain, fenomena Rojali dan Rohana ini ternyata juga sudah mendapat tanggapan Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS), Ateng Hartono yang mengatakan Rojali merupakan cerminan potensi tekanan ekonomi pada kelompok rumah tangga tertentu.
Ia menilai fenomena Rojali patut diamati lebih jauh. Meskipun tidak selalu mencerminkan kemiskinan, Ateng menekankan bahwa ini adalah gejala sosial yang bisa mengindikasikan tekanan ekonomi, terutama pada kelompok rentan.
"Fenomena Rojali memang belum tentu mencerminkan tentang kemiskinan, tetapi tentunya ini relevan juga sebagai gejala sosial dan bisa jadi ada untuk refresh atau tekanan ekonomi terutama kelas yang rentan," kata Ateng dalam konferensi pers, Jumat, 25 Juli 2025.