Suara.com - Publik Indonesia tengah digemparkan oleh penemuan mengejutkan: sosok yang diduga menyerupai orang Aceh muncul dalam logo resmi Kota Salem, Amerika Serikat. Hal ini memicu tanda tanya besar, apa hubungannya dan di mana sebenarnya Kota Salem itu berada?
Bagaimana mungkin citra seorang yang menyerupai masyarakat Aceh bisa masuk dalam simbol resmi pemerintahan di luar negeri?
Penemuan ini pertama kali viral di media sosial setelah warganet memperhatikan ada sosok pria berjanggut dengan penutup kepala yang mirip kupiah meukeutop atau penutup kepala khas Aceh dalam lambang resmi Kota Salem, negara bagian New Jersey.
Di bawah gambar ikonik tersebut, terukir moto dalam bahasa Latin: 'Divitis Indiae usque ad ultimum sinum', yang jika diterjemahkan berarti 'Dari Kekayaan India hingga ke Teluk yang Paling Jauh'.
Sosok ini berdiri sejajar dengan tiga figur lain dari ras berbeda, seolah merepresentasikan keberagaman budaya dan etnis.
![Kolase foto Gubernur Nangroe Aceh Darussalam, Muzakir Manaf alias Mualem (kiri) logo kota Salem di AS (tengah) dan Gubernur Massachusetts Maura Healey (kanan). [Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/28/51647-orang-aceh-di-logo-kota-salem-amerika-serikat.jpg)
Salem, Kota Kecil Bersejarah di New Jersey
Banyak yang mengira Salem adalah kota besar di AS seperti New York atau Los Angeles. Faktanya, Salem adalah kota kecil yang terletak di Salem County, New Jersey, bagian timur Amerika Serikat. Kota ini memiliki sejarah panjang sebagai salah satu pemukiman kolonial awal, namun kini hanya dihuni oleh sekitar 5.000 penduduk.
Yang membuat menarik adalah sejarah kota ini yang erat dengan nilai-nilai keberagaman dan perlawanan terhadap perbudakan. Hal itu tercermin dalam lambang kotanya yang menampilkan empat figur dari latar belakang berbeda, termasuk sosok berjanggut yang diduga menyerupai pria dari Nusantara yang kini disebut-sebut berasal dari Aceh.
Gubernur Aceh Kirim Surat Resmi ke Pemerintah AS
Baca Juga: CEK FAKTA: Viral Prabowo Jadi Ketua BRICS, Benarkah?
Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam, Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, mengirimkan surat kepada Gubernur Massachusetts, Maura Healey, untuk meminta agar gambar sosok yang merepresentasikan orang Aceh tetap dipertahankan dalam logo Kota Salem.
Surat tersebut dikirim menyusul munculnya wacana penghapusan elemen visual orang Aceh dalam lambang historis Kota Salem yang selama ini dianggap sebagai simbol penting.
Bagi masyarakat Aceh, logo itu bukan sekadar ilustrasi, melainkan sebuah simbol monumental yang merekam kisah panjang hubungan persahabatan dan perdagangan antara Aceh dan Amerika Serikat yang sudah berlangsung jauh sebelum hubungan diplomatik resmi antarnegara terjalin.
Dukungan Mualem tersebut disampaikan dalam surat resmi bernomor 400.6.4/9190 tertanggal 18 Juli 2025.
Dalam surat itu, ia menegaskan pentingnya simbol tersebut sebagai bukti sejarah nyata dari persahabatan lintas samudra yang sangat jarang terjadi, khususnya antara Aceh dan Salem.
Terlebih, hubungan tersebut telah terjalin hampir dua abad lamanya. Langkah ini pun menjadi perhatian karena mencerminkan kesungguhan Pemerintah Aceh dalam menjaga dan memperjuangkan warisan sejarah di kancah internasional.