Kenali 5 Ciri-Ciri Sunscreen Kedaluwarsa, Bukannya Melindungi Malah Bikin Iritasi

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Kamis, 31 Juli 2025 | 14:31 WIB
Kenali 5 Ciri-Ciri Sunscreen Kedaluwarsa, Bukannya Melindungi Malah Bikin Iritasi
Ilustrasi sunscreen. (Freepik)

Suara.com - Di tengah teriknya matahari negara tropis, sunscreen atau tabir surya telah menjadi sahabat setia bagi para wanita yang peduli akan kesehatan kulit.

Namun, sama seperti produk perawatan kulit lainnya, sunscreen juga memiliki masa pakai. Menggunakan sunscreen yang sudah melewati batas waktu terbaiknya tidak hanya mengurangi efektivitas perlindungan, tetapi juga berisiko menimbulkan masalah kulit.

Lantas, apa saja ciri-ciri sunscreen kedaluwarsa?

Mengetahui kapan harus mengucapkan selamat tinggal pada tabir surya Anda adalah kunci untuk memastikan kulit tetap terlindungi secara maksimal dari bahaya sinar UVA dan UVB. Jangan sampai niat melindungi kulit justru berakhir dengan iritasi atau bahkan sunburn.

Berikut adalah lima tanda utama yang menunjukkan bahwa sunscreen Anda sudah tidak layak pakai alias kedaluwarsa.

1. Periksa Tanggal Kedaluwarsa dan Simbol PAO

Cara paling dasar dan utama adalah dengan memeriksa tanggal kedaluwarsa (expiration date) yang tertera pada kemasan. Biasanya, tanggal ini tercetak di bagian bawah atau atas kemasan tube.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyatakan bahwa kebanyakan sunscreen dirancang untuk tetap efektif selama tiga tahun sejak tanggal produksi.

Selain itu, perhatikan simbol Period After Opening (PAO), yang berbentuk seperti stoples terbuka dengan angka diikuti huruf "M" (misalnya, 12M).

Baca Juga: Sunscreen vs Bedak SPF, Mana yang Efektif Melindungi Kulit dari Sinar Matahari?

Simbol ini mengindikasikan berapa lama produk aman digunakan setelah kemasan pertama kali dibuka. Jika Anda tidak dapat menemukan tanggal kedaluwarsa atau lupa kapan membelinya, aturan praktisnya adalah membuangnya setelah tiga tahun.

ilustrasi sunscreen yang bisa memutihkan wajah (Unsplash/BATCH by Wisconsin Hemp Scientific)
Ilustrasi sunscreen. (Unsplash/BATCH by Wisconsin Hemp Scientific)

2. Perubahan Tekstur yang Mencurigakan

Salah satu ciri fisik paling jelas dari sunscreen kedaluwarsa adalah perubahan pada konsistensinya.

Tabir surya yang masih bagus biasanya memiliki tekstur yang lembut dan homogen. Namun, jika produk Anda menunjukkan tanda-tanda berikut, sebaiknya hentikan pemakaian. Contohnya seperti:

  • Menggumpal atau berbongkah: Tekstur yang tidak lagi halus dan terasa ada butiran-butiran kecil menandakan produk telah rusak.
  • Sulit menyatu dengan kulit: Sunscreen yang sudah kedaluwarsa cenderung lebih cair dan susah melekat pada kulit.

3. Aroma yang Berubah atau Bau Asam

Indra penciuman Anda bisa menjadi detektor yang andal. Meskipun banyak sunscreen modern memiliki wewangian, produk yang telah kedaluwarsa sering kali mengeluarkan bau yang aneh dan tidak sedap.

Jika Anda mencium aroma asam, tengik, atau bau lain yang berbeda dari aroma aslinya, ini adalah indikasi kuat bahwa formula kimianya telah rusak.

Jangan ambil risiko, terutama jika Anda ragu dengan baunya. Lebih baik membuang produk tersebut dan membeli yang baru.

ilustrasi sunscreen (freepik/lookstudio)
Ilustrasi sunscreen. (freepik/lookstudio)

4. Perubahan Warna pada Formula

Perubahan warna juga bisa menjadi petunjuk visual bahwa sunscreen Anda sudah tidak dalam kondisi prima. Sunscreen mineral yang awalnya berwarna putih cerah bisa berubah menjadi lebih kusam atau kekuningan saat kedaluwarsa.

Meskipun perubahan ini mungkin lebih sulit dideteksi pada formula yang bening atau berwarna, setiap perubahan dari warna aslinya patut dicurigai.

5. Efektivitas yang Menurun dan Risiko Iritasi

Konsekuensi terpenting dari penggunaan sunscreen kedaluwarsa adalah penurunan efektivitasnya secara drastis.

Bahan aktif yang bertugas memblokir atau menyerap sinar UV sudah tidak berfungsi maksimal, sehingga kulit Anda tidak mendapatkan perlindungan penuh.

Akibatnya, risiko kulit terbakar, penuaan dini, hingga kanker kulit tetap mengintai.

Selain itu, bahan-bahan yang rusak dan terurai dapat memicu reaksi negatif pada kulit. Risiko iritasi, kemerahan, gatal, alergi, hingga munculnya jerawat meningkat karena produk yang kedaluwarsa bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur.

Tips Penyimpanan untuk Memperpanjang Usia Sunscreen

Cara Anda menyimpan sunscreen juga berpengaruh besar pada daya tahannya. Hindari menyimpan tabir surya di tempat yang panas dan terpapar sinar matahari langsung, seperti di dalam mobil atau di tepi kolam renang.

Suhu panas dapat mempercepat proses kerusakan formula. Simpanlah di tempat yang sejuk dan kering, serta pastikan untuk selalu menutup rapat kemasannya setelah digunakan.

Dengan mengenali ciri-ciri sunscreen kedaluwarsa dan mempraktikkan cara penyimpanan yang benar, Anda dapat memastikan bahwa kulit selalu mendapatkan perlindungan terbaik dari bahaya sinar matahari.

Jangan pernah ragu untuk membuang produk yang sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan, sebab kesehatan kulit Anda jauh lebih berharga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI