Dibikin Heboh Ryu Kintaro Soal Perbedaan Perintis dan Pewaris, Mana yang Lebih Enak?

Rifan Aditya Suara.Com
Senin, 04 Agustus 2025 | 18:55 WIB
Dibikin Heboh Ryu Kintaro Soal Perbedaan Perintis dan Pewaris, Mana yang Lebih Enak?
ryu kintaro heboh soal perbedaan perintis dan pewaris (Instagram/@ryu_kintaro)

Suara.com - Perbedaan perintis dan pewaris mendadak ramai dibicarakan usai seorang anak-anak bernama Ryu Kintaro menyebut bahwa dirinya lebih senang menjadi perintis.

Dalam video pendek berjudul “Hidup sebagai Perintis”, Ryu Kintaro menyampaikan narasi penuh metafora tentang perjuangan hidup.

"Orang banyak pengen hidup yang aman, tapi tahu enggak yang paling seru itu justru hidup sebagai perintis. Nggak ada yang nunjukin arah, nggak ada yang ngejamin hasil tapi justru itu letak asyiknya," kata Ryu dalam video yang banyak beredar di TikTok dan X.

Alih-alih mendapat banyak pujian, ucapan tersebut justru memancing banyak dikritik lantaran dinilai kurang menyentuh realita. Sebab, pada kenyataannya Ryu merupakan anak dari pengusaha kaya raya bernama Christopher Sebastian.

Itu artinya, Ryu punya fasilitas untuk mengelola YouTube, mendapatkan pendidikan mumpuni, dan modal tertentu untuk mulai jadi “perintis” di usianya yang masih sangat belia.

Lantas, bagaimana sebenarnya perbedaan di antara pewaris dan perintis? Simak ulasan berikut untuk jawabannya.

Perintis

Seorang perintis adalah individu yang membuka jalan di tempat yang sebelumnya belum ada.

Dalam konteks bisnis, perintis bisa berarti pendiri perusahaan, orang yang memulai dari nol, membangun dari ide, merancang struktur, hingga mencari modal.

Dalam skala yang lebih luas, perintis juga bisa merujuk pada pemimpin gerakan, inovator, atau siapa pun yang memulai sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya.

Baca Juga: Dikritik karena Singgung Perintis, Ryu Kintaro sampai Sakit dan Tak Masuk Sekolah

Menjadi perintis tidak mudah. Anda harus siap menghadapi risiko tinggi, tekanan mental, dan tantangan yang tidak bisa ditebak.

Banyak perintis harus belajar melalui kegagalan demi kegagalan. Namun, mereka juga mendapat kepuasan tersendiri karena berhasil menciptakan sesuatu yang bermakna. Hasil kerja keras perintis sering kali menjadi fondasi kuat yang bisa dinikmati oleh generasi berikutnya.

Karakter yang biasanya melekat pada perintis adalah keberanian, kreativitas, daya juang, dan ketekunan. Mereka adalah pemimpi yang tidak hanya bermimpi, tetapi juga beraksi.

Sosok seperti R.A. Kartini dalam pendidikan perempuan, B.J. Habibie dalam dunia teknologi, atau bahkan para pendiri startup masa kini, adalah contoh nyata perintis yang membentuk arah baru dalam sejarah.

Pewaris

Pewaris adalah individu yang menerima hasil dari perjuangan orang lain. Dalam dunia bisnis, pewaris bisa berarti anak atau generasi penerus dari seorang pendiri perusahaan.

Mereka tidak memulai dari nol, tetapi menerima tongkat estafet untuk mempertahankan, mengembangkan, atau bahkan mentransformasi apa yang telah dibangun sebelumnya.

Menjadi pewaris sering kali dipandang lebih “nyaman” karena tidak perlu menghadapi kerasnya membangun dari awal. Namun, kenyataannya tidak sesederhana itu.

Pewaris juga punya tantangan tersendiri, seperti menjaga nama baik, mempertahankan kualitas, dan menghadapi ekspektasi tinggi dari lingkungan sekitar.

Bila tidak punya kapasitas dan integritas, pewaris justru bisa menghancurkan apa yang telah dibangun susah payah oleh perintis.

Pewaris yang sukses biasanya memiliki rasa tanggung jawab tinggi, keterampilan manajemen, dan visi jangka panjang.

Mereka perlu adaptif dengan zaman dan tidak boleh terlena dengan zona nyaman. Banyak kisah bisnis keluarga runtuh karena pewaris tidak mampu melanjutkan visi pendahulunya.

Enak Jadi Perintis atau Pewaris?

Pertanyaan ini tentu tidak punya jawaban mutlak. Semuanya tergantung pada perspektif dan kesiapan masing-masing individu.

Menjadi perintis memang berat karena harus membangun dari nol, tetapi hasil perjuangannya bisa sangat memuaskan dan berdampak besar.

Sementara itu, menjadi pewaris juga tidak selalu mudah. Anda harus punya kualitas diri yang mumpuni agar bisa menjaga dan melanjutkan apa yang telah diwariskan.

Bisa jadi, perintis dan pewaris adalah dua peran yang berbeda, tetapi saling melengkapi.

Tanpa perintis, tidak ada yang bisa diwariskan. Tanpa pewaris yang bertanggung jawab, perjuangan perintis bisa sia-sia.

Kontributor : Hillary Sekar Pawestri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI