Suara.com - Di tengah maraknya generasi muda yang aktif di media sosial, nama Ryu Kintaro muncul sebagai fenomena tersendiri.
Di usia yang baru 10 tahun, bocah ini tidak hanya dikenal sebagai pebisnis cilik, tapi juga sebagai kreator konten yang punya pesan kuat dan citra publik yang terbangun dengan rapi.
Tidak banyak yang tahu, Ryu ternyata sudah mulai membuat vlog sejak ia berusia 5 tahun.
Proses panjang ini membuat Ryu memiliki personal branding yang kuat, sosok anak kecil yang dewasa dalam berpikir, disiplin dalam berkarya, dan serius dalam berbisnis.
Bagaimana caranya seorang anak bisa membentuk citra publik sekuat itu di usia belia?
Berikut cara Ryu membangun personal branding sejak dini hingga bisa dikenal dan dipercaya sebagai bocah perintis oleh jutaan netizen.
![Ryu Kintaro, pengusaha cilih viral karena 'bocah perintis'. [Instagram/ ryu_kintaro]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/28/58321-ryu-kintaro-pengusaha-cilih-viral-karena-bocah-perintis.jpg)
1. Konsisten Membuat Konten Sejak Usia Dini
Ryu sudah mulai membuat konten video sejak usia 5 tahun. Saat anak-anak lain sibuk bermain atau menonton YouTube, Ryu sudah terbiasa berdiri di depan kamera dan menyampaikan ide-idenya dengan percaya diri.
Kontennya pun bukan asal-asalan; ia berbicara soal bisnis, cara berpikir positif, pentingnya sekolah, bahkan manajemen waktu.
Konsistensi inilah yang menjadi kunci awal personal branding Ryu. Publik mulai mengenalnya sebagai anak kecil yang "beda", yang punya wawasan lebih dewasa dari usianya.
Baca Juga: Viral Bocah Perintis, Ini Deretan Usaha yang Pernah Dijalankan oleh Ryu Kintaro
2. Pilih Tema yang Tidak Umum untuk Anak
Salah satu strategi penting dalam membangun personal branding adalah pemilihan tema. Ryu memilih jalur yang tidak biasa untuk anak seusianya bisnis dan edukasi keuangan.
Tema ini membuatnya menonjol dan cepat dikenali. Ia bukan membahas mainan atau game seperti kebanyakan konten anak, tapi membahas cara mendapatkan uang, pentingnya disiplin, hingga bagaimana menyusun jadwal produktif.
Lewat pendekatan ini, Ryu tidak hanya menarik perhatian anak-anak, tetapi juga orang tua, pendidik, dan para pebisnis muda.
3. Muncul dalam Gaya Asli: Seragam Sekolah dan Percakapan Natural
Ryu tahu betul bahwa menjadi otentik adalah bagian penting dari membangun kepercayaan.
Dalam banyak kontennya, ia tampil santai dan jujur, bahkan tak jarang masih mengenakan seragam sekolah karena membuat video sepulang sekolah.
Salah satu kontennya yang viral adalah ketika ia berjalan di jalanan mencari pengikut media sosialnya secara acak dan memberikan mereka uang Rp 50.000.