Gen Z Cemas Soal Masa Depan, Psikolog Sarankan Ini agar Tenang

Selasa, 05 Agustus 2025 | 18:36 WIB
Gen Z Cemas Soal Masa Depan, Psikolog Sarankan Ini agar Tenang
Psikolog Eka Hospital Bekasi, Annisa Axelta, M.Psi di Bekasi, Jawa Barat. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)

Suara.com - Di tengah gejolak ekonomi yang tak menentu, Gen Z yang sudah memasuki dunia kerja banyak dihantui rasa cemas soal masa depan. Kondisi inilah yang digadang-gadang jadi cikal bakal tagline Indonesia Cemas, lantas gimana cara menghadapinya?

Psikolog Eka Hospital Bekasi, Annisa Axelta, M.Psi mengatakan karena Indonesia Cemas yang dimaksud para Gen Z yaitu ketidakpastian ekonomi saat ini dan di masa depan, menurut dia sadar atau tidak setiap hari manusia menghadapi ketidakpastian.

"Nggak pasti, kita nggak tahu nih hari ini kondisi ekonomi seperti apa, Indonesia nilai dolarnya, kurs rupiah kita melonjak atau segala macam, atau pekerjaan seperti apa. Tapi pada dasarnya, memang fenomena ini memang nggak enak ya, memang terjadi di kondisi saat ini," ujar Annisa dalam acara diskusi di Bekasi beberapa waktu lalu.

Annisa mencontohkan kondisi ketidakpastian itu seperti halnya memilih jurusan kuliah, sangat sedikit mahasiswa yang teguh dan yakin memilih jurusan yang akan mereka ambil. Termasuk saat ke luar rumah, tidak ada jaminan seseorang akan terbebas dari masalah.

Ilustrasi cemas (pexels/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi cemas (pexels/Andrea Piacquadio)

"Tapi kalau kita sadari, sebenarnya kita kan sudah hidup dalam kondisi tidak pasti kan setiap harinya. Jadi sama berita-berita tadi tuh sebenarnya itu bukan sesuatu yang baru, kalau kondisi yang nggak pasti tuh memang selalu ada," ungkap Annisa.

Inilah sebabnya menurut Annisa, alih-alih mencemaskan sesuatu yang tidak pasti lebih baik fokus pada sesuatu yang bisa dikontrol. Ia mencontohkan fokus pada sesuatu hal yang kecil yang bisa dilakukan dan diubah, menurutnya cara ini cukup efektif untuk mengatasi kecemasan.

"Kalau gitu kita fokus nih, saya sebagai generasi calon semangat bangsa, generasi muda gitu ya, daripada kita kemana-mana bikin Indonesia Cemas, lebih kita berfokus kepada apa sih, jangka panjang detik ini yang bisa saya lakukan yang bisa saya kontribusi," papar Annisa.

Annisa menjelaskan, ketidakpastian yang akhirnya melahirkan kecemasan karena Gen Z berfokus pada ruang lingkup yang terlalu besar, situasi itu sayangnya tidak bisa ia kontrol atau bahkan sulit diprediksi.

Ia menambahkan untuk mengurangi rasa cemas terhadap sesuatu yang tidak pasti, termasuk cemas terhadap masa depan disarankan untuk lakukan sederhana atau langkah kecil yang bisa dilakukan dalam jangka pendek.

Baca Juga: Biaya Hidup Bengkak, Wanita Gen Z Lebih Pilih Bayar Utang Dibanding Kencan

"Break something, break goals itu menjadi sesuatu yang lebih short term period. Jangan long term period, karena long term period pasti nggak pasti semua. Itu salah satu langkah kecilnya buat para generasi muda," sarannya.

Terakhir, jika Gen Z merasa sederet pemberitaan negatif tentang ekonomi hingga isu pemerintahan sudah membuat cemas berlebihan, maka disarankan untuk membatasi diri dalam paparan informasi.

"Tadi mungkin bisa dipakai batasan. Oke, kalau ternyata berita sekarang memang udah banyak negatif, dan itu mempengaruhi kondisi kesehatan mental, oke aku cut dulu hari ini. Jadi tentang self-control juga," pungkas Annisa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI