Suara.com - Dunia mode seakan tak pernah kehabisan cara untuk bernostalgia. Di tengah gempuran desain futuristik, pesona gaya lawas justru kembali naik daun dan digandrungi, terutama di kalangan anak muda urban.
Salah satu item fesyen yang paling menonjol dari tren ini adalah sepatu sneakers berdesain retro dan klasik. Siluet yang ramping, desain yang tak lekang oleh waktu, dan kenyamanan menjadikannya pilihan utama untuk berbagai aktivitas.
Kini, para raksasa produsen sepatu olahraga seolah berlomba membuka kembali arsip mereka dan menghidupkan kembali ikon-ikon legendaris.
Hasilnya, jalanan kota-kota besar di Indonesia kini diramaikan kembali dengan kehadiran sneakers yang pernah populer di era 70-an hingga 90-an.
Bagi Anda yang ingin tampil gaya dengan sentuhan klasik, berikut adalah rekomendasi sneakers retro yang sedang menjadi primadona.
Adidas Samba & Gazelle: Ikon Teras yang Tak Tergantikan

Sulit untuk tidak menyadari kehadiran duo ikonik dari Adidas ini. Adidas Samba dan Gazelle telah menjadi pemandangan umum, dikenakan oleh semua kalangan, dari mahasiswa hingga selebritas.
Keduanya menawarkan siluet ramping dengan sol karet berwarna cokelat (gum sole) yang khas, memberikan sentuhan vintage yang kental.
Adidas Samba, yang awalnya dirancang sebagai sepatu sepak bola indoor pada tahun 1949, kini bertransformasi menjadi sepatu gaya hidup andalan.
Baca Juga: Selamat Tinggal Samba? 5 Alasan Kenapa Semua Mata Tertuju ke Adidas SL72
Material kulit dengan aksen suede T-toe di bagian depan menjadi ciri khasnya yang paling dikenal.
Di sisi lain, Adidas Gazelle yang rilis pada 1966, umumnya menggunakan material suede di seluruh bagian atasnya, memberikan kesan yang lebih lembut dan mewah.

Meskipun sering disandingkan, keduanya memiliki perbedaan subtle. Samba terasa sedikit lebih ramping, sementara Gazelle sedikit lebih bulky di bagian tengah.
Keduanya sangat serbaguna, mudah dipadukan dengan celana jeans, chino, bahkan gaun untuk wanita. Untuk harga, di berbagai platform e-commerce Indonesia, Adidas Samba dan Gazelle original dibanderol mulai dari Rp1,2 jutaan hingga di atas Rp2 jutaan, tergantung model dan edisi.
Onitsuka Tiger Mexico 66: Elegansi Ramping dari Jepang

"The torch has been passed from the Adidas sambas to Onitsuka Mexico 66's."
Kalimat dari seorang pengguna Reddit ini seakan merangkum popularitas Onitsuka Tiger Mexico 66 yang meroket.
Dikenalkan pertama kali pada 1966, sepatu ini memiliki desain yang sangat ramping dan elegan, dengan garis khas Onitsuka Tiger di bagian samping.
Popularitasnya tak lepas dari penampilannya yang ikonik di film "Kill Bill" dan sering terlihat dikenakan oleh para pesohor dunia.
Kelebihan utama Mexico 66 adalah bobotnya yang ringan, serasa tidak memakai sepatu.
Namun, beberapa pengguna mencatat bahwa solnya yang tipis bisa membuat kaki terasa lelah jika dipakai berjalan jauh, meski model terbaru seperti Mexico 66 SD menawarkan bantalan yang lebih baik.
Untuk styling, siluetnya yang ramping membuatnya cocok dipadukan dengan celana berpotongan lurus atau sedikit lebar, rok, maupun celana pendek.
Berdasarkan situs resmi dan e-commerce, harga Onitsuka Tiger Mexico 66 di Indonesia berkisar antara Rp1,5 juta hingga Rp3 jutaan untuk model standarnya.
Puma Palermo & Speedcat: Kebangkitan Gaya Teras dan Lintasan Balap

Puma tidak mau ketinggalan dalam merayakan warisan klasiknya. Dua model yang kembali mencuri perhatian adalah Puma Palermo dan Puma Speedcat.
Puma Palermo, yang lahir di era 80-an, merupakan ikon dari subkultur "terrace" atau gaya kasual para suporter sepak bola di Eropa. Desainnya yang simpel dengan T-toe overlay dan gum sole menjadikannya alternatif menarik bagi Adidas Samba dan Gazelle.
Sementara itu, Puma Speedcat membawa nuansa yang berbeda. Terinspirasi dari sepatu balap F1, Speedcat menawarkan siluet yang sangat aerodinamis, ramping, dan low-profile.
![Ilustrasi sepatu Puma Speedcat [PumaIndonesia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/06/53516-ilustrasi-sepatu-puma-speedcat-pumaindonesia.jpg)
Awalnya dirancang untuk para pembalap, kini Speedcat menjadi pilihan bagi mereka yang menginginkan gaya sporty yang unik dan berbeda dari yang lain.
Dari segi gaya, Palermo lebih fleksibel untuk padu padan kasual hingga semi-formal. Speedcat, dengan DNA balapnya, sangat cocok untuk melengkapi gaya streetwear yang dinamis atau bagi para penggemar otomotif.
Keduanya menjadi bukti bahwa desain retro mampu beradaptasi dan tetap relevan dengan tren masa kini. Harga untuk kedua model ini di pasar Indonesia cukup bervariasi, umumnya dimulai dari kisaran Rp1 jutaan.