Di tengah lautan massa, Bupati Sudewo sempat muncul di atas kendaraan taktis Brimob dan menyampaikan permintaan maaf kepada warga.
Namun, permintaan maaf itu tak meredakan emosi massa. Sandal, botol, dan benda lainnya langsung beterbangan ke arah Bupati Sudewo.
Lebih lanjut, meski telah digeruduk ribuan massa dan bahkan menghadapi ancaman pemakzulan dari DPRD, Bupati Sudewo menegaskan tidak akan mundur dari jabatannya.
Ia menyatakan tidak akan menyerah pada tekanan karena jabatan yang ia emban merupakan hasil pilihan rakyat secara konstitusional dan demokratis.
"Saya kan dipilih oleh rakyat secara konstitusional dan demokratis, sehingga saya tidak bisa berhenti dengan tuntutan tersebut. Semuanya ada mekanismenya," tegasnya dalam konferensi pers, Rabu.
Sudewo menegaskan bahwa proses pemberhentian harus melalui jalur hukum dan administrasi sesuai aturan yang berlaku, bukan sekadar tekanan massa.