Suara.com - Trailer film animasi Merah Putih One For All tengah menjadi sorotan di kalangan pecinta animasi Indonesia.
Salah satu adegan yang menampilkan gudang senjata memicu kontroversi, terutama karena munculnya senjata laras panjang seperti AK-47 dalam tayangan yang ditujukan untuk anak-anak.
Publik mempertanyakan relevansi elemen tersebut, mengingat film animasi ini seharusnya mengangkat nilai-nilai nasionalisme dan semangat petualangan.
Konten yang menampilkan senjata api dianggap kurang tepat untuk segmen usia muda, sehingga memunculkan kekhawatiran soal pesan yang disampaikan.
Sutradara sekaligus produser film animasi MERAH PUTIH ONE FOR ALL, Erdianto, pun memberi klarifikasi bahwa senjata api tersebut dinarasikan sebagai properti acara 17 Agustus.
![Endiarto, produser eksekutif sekaligus sutradara film Merah Putih One For All saat ditemui di kantornya di Pusat Perfilman H. Usmar Ismail di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa, 12 Agustus 2025. [Suara.com/Tiara Rosana]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/12/72969-endiarto-produser-eksekutif-sekaligus-sutradara-film-merah-putih-one-for-all.jpg)
"Itu kan gudang balai desa, tempat penyimpanan bendera. Dan itu kan momen mau perayaan 17 Agustus, jadi itu adalah properti untuk peringatan 17 Agustus," ujar Erdianto saat hadir di podcast Detik Pagi, dikutip dari postingan TikTok @kemkomdisi_, Kamis (14/8/2025).
Lebih lanjut, Erdianto mengatakan bahwa properti tersebut sama halnya dengan warga desa yang cosplay sebagai tentara Belanda.
"Di trailer ada bocoran seorang yang pakai baju Belanda bawa senjata. Nah, itu properti-properti yang ada di gudang itu. Jadi bukan senjata bener. Itu senjata mainan lah, buat properti perayaan," sambungnya.
Meski begitu, klarifikasi Erdianto tetap dianggap sebagai cari-cari alasan belaka karena tidak ingin mengakui kesalahan.
Baca Juga: Ogah Dikaitkan dengan Film Merah Putih One For All, PFN Bikin Animasi Sendiri
"Pemikiran baby boomers seperti mereka tuh persis kayak pemerintah, seolah-olah kita nih percaya dan bodoh aja," sindir seorang warganet di kolom komentar.
"Alasannya bisa dipahami, tapi sejak kapan senapan jenis itu ada di WW2, senjatanya aja diciptain di era modern setelah WW2 berakhir," tanya warganet yang lain.
"Kalau senjata itu properti buat acara 17-an, kenapa properti lainnya nggak ada? Misal ornamen bendera mini, tiang, dan lain-lain yang bernuansa merah putih malah nggak ada? Malah kosong gitu," curiga warganet lainnya.
Sekilas tentang Film Animasi Merah Putih One For All
Film Merah Putih: One for All mengisahkan perjalanan seru sekelompok remaja dari berbagai penjuru Nusantara yang bersatu dalam Tim Merah Putih.
Menjelang perayaan Hari Kemerdekaan, mereka dihadapkan pada misi penting yaitu menemukan kembali bendera merah putih yang hilang.