Suara.com - Tepat di hari ini, kita memasuki Rabu Wekasan atau Rabu terakhir di bulan Safar atau bulan kedua setelah bulan Muharram pada sistem penanggalan Hijriah. Sebagian umat muslim khususnya yang tinggal di Pulau Jawa, mempercayai adanya mitos yang menyelimuti hari tersebut. Ingin tahu apa saja mitos-mitos Rabu Wekasan?
Rabu Wekasan adalah sebuah fenomena yang berkembang dan dipercayai oleh masyarakat akibat dari faktor akulturasi antara budaya Jawa dengan Islam secara intensif. Seperti yang diketahui, Islam di Jawa mempunyai karakter berbeda dari yang lain, oleh karena itu terjadi beragam prosesi ritual keagamaan yang bersumber dari perpaduan nilai-nilai Islam dengan animisme dan juga dinamisme.
Tradisi Rebo Wekasan sendiri hingga kini masih banyak dilakukan oleh masyarakat di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat hingga Banten
Sebagian orang percaya bahwa, Rabu Wekasan merupakan hari keramat dan menakutkan. Sebab, menurut keyakinan mereka pada hari tersebut bencana akan datang. Dari kepercayaan ini, muncullah beragam mitos yang dipercaya oleh masyarakat.
Mitos-Mitos Rabu Wekasan
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa mitos yang menyelimuti hari Rabu terakhir bulan Safar:
1. Larangan Bepergian Jauh
Masyarakat di beberapa daerah meyakini bahwa Rebo Wekasan sebagai hari diturunkannya berbagai bencana. Oleh karena itu, di hari tersebut, masyarakat dilarang untuk pergi jauh atau melakukan aktivitas berlebih lantaran bisa menyebabkan kecelakaan atau hal lain yang tak diinginkan.
2. Larangan Menikah
Baca Juga: Niat Sholat Rebo Wekasan Bulan Safar, Lengkap dengan Tata Cara dan Doa
Mitos lain yang masih dipercaya oleh sebagian masyarakat tentang Rebo Wekasan yaitu larangan menikah. Beberapa masyarakat masih ada yang percaya bila menggelar pernikahan ketika Rebo Wekasan dapat mendatangkan kesialan, seperti hubungan rumah tangga yang tidak harmonis, perceraian, hingga hal buruk lainnya.
3. Dianggap Dapat Mendatangkan Musibah
Menurut kepercayaan sebagian besar masyarakat Arab kuno, Rebo Wekasan dipercayai sebagai hari diturunkannya bala musibah dalam jangka waktu setahun. Sehingga umat Islam dianjurkan untuk mengingat Allah dan banyak beristigfar.
4. Bayi yang Lahir Harus Diruwat
Bayi yang baru lahir tepat di hari Rebo Wekasan harus diruwat atau dibersihkan agar di dalam perjalanan hidupnya kelak terhindar dari mala petaka serta nasib sial. Proses ruwat terhadap bayi ini sendiri bisa dilakukan dengan menggelar doa yang bisanaya dipimpin oleh ketua adat maupun orang yang paham tradisi ini.
Tradisi Rabu Wekasan