Suara.com - Selama bertahun-tahun, medan perang sneaker didominasi oleh dua raksasa yakni Nike dengan swoosh-nya dan Adidas dengan tiga garisnya.
Percakapan selalu berputar di antara rilisan Air Jordan, hype Yeezy, atau kebangkitan Samba.
Namun, jika Anda perhatikan dengan saksama di jalanan kota-kota besar saat ini, ada sebuah pemberontakan sunyi yang sedang terjadi.
Bermula ini tidak datang dengan kolaborasi hingar-bingar bersama rapper papan atas. Ia datang dengan presisi, teknologi, dan warisan dari Timur.
Merek-merek seperti ASICS, Mizuno, dan Onitsuka Tiger kini bukan lagi hanya pilihan para pelari serius atau kolektor niche.
Mereka telah menjadi simbol cool baru, pilihan bagi mereka yang lelah dengan hype dan mendambakan sesuatu yang lebih otentik.
Jadi, mengapa sneaker Jepang tiba-tiba merajai moodboard para fashionista dan menjadi pilihan utama di tahun 2025?
Jawabannya lebih dalam dari sekadar estetika.

1. Filosofi "Shokunin": Kualitas di Atas Hype
Baca Juga: 4 Toko Online untuk Beli Sepatu Onitsuka Tiger, Produk Dijamin Ori
Inilah pembeda terbesar. Di jantung manufaktur Jepang, ada sebuah konsep bernama Shokunin—semangat pengrajin yang mendedikasikan hidupnya untuk menyempurnakan keahliannya. Filosofi ini meresap ke dalam setiap jahitan dan sol sepatu mereka.
Tidak seperti merek Barat yang sering kali fokus pada storytelling dan marketing, merek Jepang terobsesi dengan kualitas material, presisi konstruksi, dan daya tahan. Anda bisa merasakan perbedaannya saat memegangnya.
Di tengah "kelelahan" konsumen terhadap rilisan terbatas yang sulit didapat, pendekatan Jepang yang fokus pada produk berkualitas yang tersedia secara luas terasa menyegarkan.
Ironisnya, sikap "anti-hype" inilah yang justru membuat mereka semakin keren dan dicari.
2. Teknologi yang Benar-Benar Berfungsi (dan Terlihat Keren)
ASICS tidak menjadi besar karena kolaborasi, melainkan karena teknologi GEL-nya yang revolusioner.