Cara Kerja: Kancing-kancing kecil ini dirancang untuk masuk ke sela-sela rumput sintetis dan menancap ringan ke dasar karetnya.
Ini memberikan cengkeraman multi-arah yang sempurna untuk lari, berbelok, dan berhenti di permukaan ini.
Keunggulan:
Grip Superior: Mencegah kamu terpeleset di lapangan sintetis yang kadang licin.
Distribusi Tekanan: Banyaknya kancing membantu menyebarkan tekanan di telapak kaki, membuatnya lebih nyaman.
Durabilitas: Dibuat dari karet yang lebih keras untuk menahan gesekan abrasif dari rumput sintetis.
2. Untuk Lapangan Vinyl, Karet & Parket: Indoor Court (IC)
Inilah sepatu futsal "klasik" yang sering kita lihat. Jagoan untuk lapangan indoor yang rata dan keras.
Desain Sol: Datar, biasanya terbuat dari gum rubber (karet mentah) berwarna cokelat atau karet berwarna lain dengan label "non-marking". Polanya bervariasi (misalnya herringbone atau heksagonal) untuk memaksimalkan cengkeraman.
Baca Juga: 5 Sepatu Nike Murah untuk Harian: Rekomendasi Sneakers Nyaman Mulai Rp700 Ribuan
Cara Kerja: Sol yang datar memberikan area kontak terbesar dengan lantai. Ini menciptakan friksi yang dibutuhkan untuk gerakan cepat, pivot, dan pengereman mendadak di permukaan yang licin. Label "non-marking" berarti sol tidak akan meninggalkan bekas gesekan di lantai.
Keunggulan:
Traksi Maksimal: Terasa "lengket" di lantai, memberikan kepercayaan diri untuk bermanuver.
Ball Control: Sol yang datar memberikan rasa sentuhan dan kontrol bola yang lebih baik dengan telapak kaki.
Ringan & Fleksibel: Umumnya lebih ringan dan fleksibel untuk mendukung kelincahan.

Investasi untuk Performa dan Keselamatan
Memilih sepatu futsal yang tepat bukan lagi soal gaya, tapi soal investasi pada performa dan yang terpenting, keselamatanmu di lapangan. Berhenti memaksakan satu sepatu untuk semua kondisi. Dengan memahami perbedaan fundamental antara sol TF dan IC, kamu tidak hanya akan bermain lebih baik, tapi juga lebih aman.