Mawatu Bakal Jadi Pusat Kota Baru di Labuan Bajo: Brand Ternama Siap-Siap Masuk

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 25 Agustus 2025 | 17:43 WIB
Mawatu Bakal Jadi Pusat Kota Baru di Labuan Bajo: Brand Ternama Siap-Siap Masuk
Mawatu, pusat kota baru di Labuan Bajo. (dok. Vasanta Group)

Suara.com - Labuan Bajo makin melesat jadi bintang baru pariwisata Indonesia. Setelah resmi ditetapkan sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas, kawasan ini nggak hanya jadi pintu gerbang menuju Komodo, tapi juga pelan-pelan bertransformasi jadi destinasi urban modern. Salah satu proyek yang paling ditunggu? Mawatu, pusat kota terpadu pertama di Labuan Bajo yang resmi dibuka Oktober 2025.

Mawatu dikembangkan oleh Vasanta Group di atas lahan seluas 12 hektar di tepi pantai Batu Cermin. Bayangkan saja, dari pantai, amphitheater, sampai area komersial, semua terhubung dengan jalur pedestrian ramah lingkungan. Jadi, wisatawan maupun warga bisa menikmati kawasan ini dengan nyaman tanpa ribet.

Infrastruktur di dalamnya juga serius banget. Mawatu sudah menyiapkan cadangan air bersih 700 m³ lewat kerja sama dengan PDAM dan teknologi SWRO (Sea Water Reverse Osmosis). Urusan listrik? Aman—dengan suplai 6,2 MW dari PLN yang disokong generator.

Gaya Hidup Kota Pantai

Setelah 2,5 tahun pembangunan sejak groundbreaking 2023, Mawatu siap menyapa publik Oktober 2025. Deretan brand ternama sudah antre masuk, mulai dari Cinema XXI, Guardian Pharmacy, Sensatia, Native, Vineyard, Charis Se’i, sampai beach club kece yang dikelola LYD Group. Ada juga Alto Mare dan beberapa brand lokal yang bikin kawasan ini tetap punya cita rasa khas Labuan Bajo.

CEO Vasanta Group, Denny Asalim, mengungkapkan antusiasmenya, dan mengatakan, “Yang membuat kami lebih bersemangat adalah semakin banyak brand lokal yang menunjukkan minat untuk berkolaborasi seiring kemajuan pembangunan Mawatu.”

Artinya, Mawatu nggak cuma jadi tempat nongkrong keren, tapi juga membuka ruang buat bisnis lokal ikut tumbuh.

Mesin Baru Ekonomi Labuan Bajo

Labuan Bajo sendiri sedang menunjukkan performa ekonomi yang oke banget. Pada 2023, Kabupaten Manggarai Barat mencatat pertumbuhan PDRB 4,77%, tertinggi di Nusa Tenggara Timur. Sektor akomodasi dan F&B bahkan melejit sampai 33,54%. Tahun berikutnya, meski sempat ada tantangan akibat erupsi Gunung Lewotobi yang bikin kunjungan wisatawan turun 3%, pertumbuhan ekonomi masih naik jadi 4,93%—melampaui rata-rata provinsi.

Baca Juga: Bandara Komodo Labuan Bajo Ditutup

Belum lagi dukungan pemerintah, salah satunya pembangunan jalan akses Labuan Bajo–Golo Mori sepanjang 25 km yang bakal memperlancar mobilitas wisatawan. Nah, hadirnya Mawatu jelas nyambung banget dengan visi ini: bukan cuma pusat gaya hidup, tapi juga katalis pertumbuhan ekonomi lokal.

Ramah Lingkungan, Terbuka untuk Semua

Mawatu nggak melulu soal komersial. Kawasan ini juga mengintegrasikan hunian, perhotelan, dan ruang publik yang bisa diakses siapa saja. Area pantai tetap terbuka untuk masyarakat, ada amphitheater buat pertunjukan budaya, plus jalur pedestrian yang bikin jalan kaki jadi pengalaman menyenangkan.

Desainnya pun mengedepankan material ramah lingkungan, pencahayaan alami, dan sirkulasi udara yang baik—jadi nggak cuma cantik, tapi juga berkelanjutan.

Labuan Bajo Menuju Level Dunia

Dengan hadirnya Mawatu, Labuan Bajo makin siap melangkah ke level global. Nggak cuma dikenal lewat panorama Komodo dan lautnya yang magis, tapi juga lewat infrastruktur dan lifestyle hub modern yang bikin pengalaman wisata jadi lebih lengkap.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?