Suara.com - Botox merupakan obat yang terbuat dari racun yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium botulinum, yang dikenal sebagai botulinum toxin.
Obat ini digunakan untuk mengurangi kerutan di wajah dengan cara merelaksasi otot-otot tertentu sehingga otot tidak dapat berkontraksi.
Selain untuk keperluan estetika seperti menghilangkan kerutan, botox juga digunakan secara medis untuk mengobati kondisi seperti migrain kronis, kaku otot, kedutan mata, serta keringat berlebih di ketiak.
Botox bekerja dengan menghambat sinyal saraf yang mengontrol kontraksi otot, membuat otot menjadi lemas sementara.
Efeknya biasanya mulai terlihat dalam beberapa hari setelah disuntikkan dan bertahan selama 3-6 bulan.
Karena efek ini, botox dipakai untuk mengatasi masalah otot yang berlebihan tegang sekaligus sebagai perawatan kecantikan untuk menghaluskan kulit.
Efek Samping Botox yang Perlu Diketahui Antara Lain:
1. Nyeri dan memar di kulit sekitar area suntikan akibat pembuluh darah terluka saat penyuntikan. Ini biasanya ringan dan membaik dalam beberapa hari.
2. Reaksi alergi seperti kemerahan, bengkak, gatal, dan pada kasus berat bisa menyebabkan gangguan pernapasan yang memerlukan penanganan medis segera.
3. Sakit kepala yang bisa ringan hingga parah, biasanya berlangsung beberapa jam atau hari setelah suntik.
4. Kesulitan menelan terutama jika botox disuntikkan di area leher atau mulut, yang bisa memengaruhi makan dan minum.
5. Kelumpuhan otot yang merupakan efek kerja botox, menyebabkan otot menjadi lemas atau lumpuh sementara, biasanya bertahan beberapa bulan.
6. Efek lainnya yang jarang terjadi termasuk infeksi kulit, mata kering, kelopak mata turun, bibir miring, demam, dan gangguan pernapasan.
Suntik botox umumnya aman jika diberikan dengan dosis tepat oleh dokter berpengalaman, tetapi jika mengalami efek samping berat, segera konsultasikan ke dokter.