Suara.com - Publik baru-baru ini diramaikan oleh pernyataan kontroversial dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni.
Politisi Partai Nasdem ini menyebut pihak-pihak yang menyerukan pembubaran DPR sebagai "orang tolol sedunia," sebuah ucapan yang sontak menuai kritik tajam dari berbagai kalangan.
Pernyataan tersebut membuat banyak orang penasaran dengan sosoknya, termasuk latar belakang pendidikannya.
Siapa sangka, di balik pilihan katanya yang menjadi sorotan, Ahmad Sahroni memiliki jejak pendidikan tinggi yang impresif hingga meraih gelar doktor.
Lantas, bagaimana sebenarnya perjalanan pendidikan pria yang kerap dijuluki "Crazy Rich Tanjung Priok" ini?

Profil dan Latar Belakang Ahmad Sahroni
Lahir pada 8 Agustus 1977 di lingkungan sederhana Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, masa kecil Sahroni jauh dari kemewahan.
Ahmad Sahroni menempuh pendidikan dasarnya di SDN Kebon Bawang 05 Pagi dan melanjutkan ke SMP Yappenda Jakarta Utara.
Sejak kecil, ia sudah mandiri dan akrab dengan kerasnya kehidupan, bahkan sempat menjadi tukang semir sepatu dan ojek payung untuk mencari penghasilan sendiri.
Baca Juga: Bukan Sekadar Influencer, Salsa Erwina yang Tantang Ahmad Sahroni Debat Punya Karir Cemerlang
Sahroni menempuh pendidikan di SMA Negeri 114 Jakarta, di mana jiwa kepemimpinannya mulai terasah saat ia menjabat sebagai Ketua OSIS.
Namun, kondisi ekonomi keluarga membuatnya harus menunda impian untuk langsung melanjutkan ke perguruan tinggi setelah lulus pada tahun 1997. Ia memilih untuk langsung bekerja, memulai kariernya dari bawah, termasuk menjadi seorang sopir.
Meraih Tiga Gelar Sarjana
Perjalanan pendidikan tingginya dimulai dengan meraih gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pelita Bangsa pada tahun 2009.
Tak berhenti di situ, Ahmad Sahroni kemudian melanjutkan studi magisternya dan berhasil mendapatkan gelar Magister Ilmu Komunikasi (M.I.Kom.) dari Stikom InterStudi pada tahun 2020.
Puncak pencapaian akademisnya diraih pada tahun 2024, ketika Ahmad Sahroni berhasil menyelesaikan program doktoralnya.