- Antre 14 tahun, 8.400 jemaah Indonesia batal haji gegara kuota dikorupsi.
- Kasus korupsi kuota haji terjadi di era Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
- Beda dari WNI, ada 7 negara yang warganya gak usah antre haji.
Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan terdapat 8.400 jemaah haji yang sudah antre sejak 14 tahun lalu, batal berangkat pada 2024 lantaran adanya dugaan tindakan korupsi.
KPK juga mengungkapkan, kerugian negara akibat adanya dugaan korupsi penentuan kuota haji 2024 ini mencapai lebih dari Rp 1 triliun.
"Ada 8.400 orang jemaah haji, yang sudah mengantre lebih dari 14 tahun yang seharusnya berangkat di tahun 2024, menjadi tidak berangkat, akibat praktik tindak pidana korupsi ini," ungkat Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, dikutip Jumat (29/8/2025).
Kejadian ini tentu menjadi ironi, Asep pun berharapa hal serupa tidak terulang lagi. Sebagai informasi, pembagian kuota haji tambahan pada tahun 2024 seharusnya mencapai 92 persen untuk haji khusus dan 8 persen untuk reguler.
Pangkal Perkara Kasus Kuota Haji

Adapun pangkal masalah dari kasus dugaan korupsi ini berawal pengalihan setengah dari tambahan 20 ribu kuota haji di era Kementerian Agama yang diketuai Yaqut Cholil Qoumas.
Adapun tambahan 20 ribu kuota haji ini didapatkan oleh Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) usai melakukan pertemuan dengan pemerintah Arab Saudi.
KPK menyatakan bahwa pengalihan setengah kuota haji tambahan ke haji khusus ini berlangsung tidak sesuai dengan aturan yang ada.
Lebih lanjut, KPK menyampaikan ada ratusan agen travel yang terlibat dalam pengelolaan kuota haji tambahan dengan Kementerian Agama (Kemenag).
Kasus korupsi ini sudah naik ke tahap penyidikan, namun KPK tak kunjung menetapkan adanya tersangka.
Baca Juga: Miris! Viral Semangka Setipis Tisu di Program Makan Gratis Rp71 T, Netizen: Kayak Makanan Penjara
Sampai saat ini, total sudah ada tiga pihak yang dilarang ke luar negeri oleh KPK, salah satu yaitu mantan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas (YCQ).
Pencegahan tersebut dilakukan lantaran keberadaan tiga orang ini di Indonesia sangat dibutuhkan untuk membantu proses penyidikan perkara korupsi kuota haji tersebut. Pelarangan ke luar negeri dilakukan selama 6 bulan ke depan.
Dengan kata lain saat ini, Yaqut dan dua orang lainnya masih berstatus sebagai saksi. Dalam perkara tersebut, Yaqut menjalani pemeriksaan pada Kamis (7/8) lalu. Kala itu, Yaqut diperiksa sekitar 4 jam.
Negara yang Warganya Gak Perlu Antre Haji
Sebagaimana yang kita ketahui, setiap tahun ada jutaan umat Islam dari seluruh dunia yang menunaikan ibadah haji di Makkah.
Akan tetapi, lantaran keterbatasan kuota yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi, banyak negara yang kemudian menerapkan sistem antrean.
Tak hanya setahun dua tahun, antrean ini bisa mencapai puluhan tahun, demi menata jumlah jemaah haji yang hendak berangkat.
Di Indonesia misalnya, waktu tunggu haji regular dapat mencapai 20 sampai 40 tahun.
Di sisi lain, terdapat sejumlah negara yang tidak memiliki antrean, sehingga jamaahnya bisa langsung berangkat di tahun yang sama ketika mendaftar. Berikut beberapa negara yang gak perlu antre haji:
1. Brunei Darussalam
Brunei Darussalam adalah negara dengan jumlah penduduk yang kecil. Setidaknya tersedia kuota haji sekitar 1.000 orang per tahun. Karena tingkat permintaan yang seimbang, calon jemaah haji dari negara tersebut bisa langsung berangkat tanpa harus antre lama.
2. Maladewa
Maladewa merupakan negara kepulauan kecil yang ada di Samudra Hindia dengan jumlah penduduk muslim sekitar 500.000 orang. Per tahunnya, permintaan haji di negara ini relatif rendah dari kuota yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi. Oleh karena itu, penduduk muslim Maladewa yang ingin menunaikan ibadah haji bisa langsung mendaftar dan berangkat di tahun yang sama.
3. Fiji
Meskipun penduduk muslimnya aktif dalam kehidupan beragama, namum jumlah jamaah calon haji dari Fiji setiap tahunnya tidaklah banyak. Hal tersebut membuat kuota pendaftaran haji di Fiji sangat fleksibel. Sehingga secara otomatis, jamaah calon haji bisa langsung berangkat ke Tanah Suci.
4. Bosnia
Bosnia merupakan negara yang memiliki populasi muslim cukup besar, meski demikian tingkat keberangkatan haji tiap tahunnya tetap seimbang. Jamaah calon haji pun bisa mendaftar dan berangkat di tahun yang sama atau paling lama menunggu satu tahun usai pendaftaran.
5. Suriname
Memiliki populasi muslim yang kecil, membuat jumlah calon jamaah haji dari Suriname tidak terlalu banyak. Dengan begitu, atrean haji pun hampir tidak ada sehingga calon jamaah bisa langsung berangkat di tahun yang sama.
6. Seychelles
Seychelles merupakan negara kepulauan kecil yang ada di Samudra Hindia dengan populasi penduduk muslim yang kecil, yaitu hanya sekitar 1% dari total penduduk. Lantaran kecilnya pendaftaran, jamaah calon haji dari Seychelles hampir tidak pernah mengalami antrean dan bisa langsung berangkat.
7. Guyana
Guyana merupakan negara tetangga Suriname di Amerika Selatan, yang juga mempunyai komunitas muslim kecil dimana sebagian besar berasal dari keturunan India. Tak heran bila peminat haji dari negara ini terbilang sangat sedikit sehingga tidak ada antrean.
Jalur Lain untuk Haji tanpa Antre
Bagi jamaah calon haji yang tinggal di negara mayoritas muslim, bisa memilih jalur lain agar tidak antre. Berikut adalah beberapa jalur yang bisa ditempuh:
1. Haji Furoda
Haji Furoda adalah ibadah haji melalui jalur undangan langsung dari Pemerintah Arab Saudi kepada individu maupun kelompok. Dengan mendaftar haji jalur ini, maka jamaah tidak perlu menggunakan kuota haji negara. Umumnya, mereka akam disalurkan melalui Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) maupun agen travel resmi.
2. Mendaftar Melalui Negara Lain
Muslim bisa mendaftar ibadah haji melalui negara lain yang mempunyai kuota haji sedikit, seperti negara-negara yang telah disebutkan sebelumnya. Mereka kemudian berangkat dari negara itu untuk menghindari antrean panjang di negara asalnya.
3. Via Negara Transit
Calon jemaah haji juga dapat menunaikan ibadah haji tanpa antre dengan melakukan transit ke negara-negara lain seperti Malaysia atau Singapura sebelum menuju Arab Saudi. Meski demikian, hal ini termasuk jalur tidak resmi.
Demikian ulasan mengenai negara yang warganya gak perlu antre haji, malangnya jadi WNI dananya malah dikorupsi. Kasus tersebut menjadi ironi yang seharusnya tidak terulang lagi. Mengingat, peminat ibadah haji dari Indonesia sangatlah banyak.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari