Suara.com - Sebuah ironi yang memilukan datang dari program ambisius pemerintah, Makan Bergizi Gratis (MBG). Di tengah gelontoran anggaran puluhan triliun rupiah, sebuah video singkat dari ruang kelas justru menunjukkan realita yang bikin geleng-geleng kepala siswa menerima potongan semangka yang tipisnya nyaris transparan, bak selembar tisu.
Momen ini sontak menjadi tamparan keras dan memicu gunjingan massal di media sosial. Publik pun ramai-ramai mempertanyakan ke mana larinya anggaran jumbo tersebut jika kualitas makanan yang diterima anak-anak sekolah hanya seperti ini.
Semua berawal dari video berdurasi 19 detik yang diunggah akun Instagram @folkjog. Dalam video tersebut, tawa pecah bukan karena rasa gembira, melainkan karena lelucon pahit atas apa yang mereka terima.
Seorang siswi meminta temannya untuk menunjukkan potongan semangka yang didapatnya.
“Liat-liat, pinggirnya mana?” ucap siswi itu dari balik kamera.
Temannya kemudian mengangkat sepotong semangka segitiga dengan irisan super tipis yang nyaris tembus pandang, sontak menjadi bahan tertawaan seisi kelas.
Kamera kemudian menyorot nampan makanan secara keseluruhan sepiring nasi, tumis tempe, suwiran yang diduga daging, serta lalapan ketimun dan selada. Namun, bintang utama dari menu hari itu jelas adalah si "semangka tisu".
Video ini langsung meledak dan dikomentari lebih dari 18 ribu kali. Kemarahan netizen tersulut saat membandingkan kualitas makanan yang menyedihkan itu dengan anggaran program MBG yang luar biasa besar.
- Anggaran 2025: Dialokasikan sebesar Rp 71 triliun.
- Tambahan Anggaran 2025: Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana berencana mengajukan tambahan Rp 50 triliun.
- Anggaran 2026 (Rancangan): Naik tajam menjadi Rp 223,6 triliun, yang diambil sekitar 29,5% dari total anggaran pendidikan.
Dengan angka-angka fantastis tersebut, publik tak habis pikir mengapa makanan yang disajikan justru terlihat seadanya dan jauh dari kata "bergizi".
Baca Juga: Kasus Korupsi Noel, KPK Bidik Orang Dekat Diduga Pindahkan Barang Bukti Mobil
Kolom komentar di media sosial pun menjadi wadah kekecewaan publik. Berbagai tudingan serius dan kritik pedas dilontarkan.
"Duitnya jelas dikorup," tuding warganet @sansxxx.
"Kaya makanan penjara," kritik netizen **@rudxxxx.
"Tuh kan bener mending pendidikan gratis," kata @si.ahxxxx**, menyoroti pemotongan anggaran pendidikan untuk program ini.
Insiden "semangka tisu" ini kini menjadi simbol dan pertanyaan besar bagi pemerintah tentang transparansi dan efektivitas pengelolaan anggaran program MBG.
Publik menuntut pertanggungjawaban agar triliunan rupiah uang rakyat benar-benar menjadi gizi untuk anak bangsa, bukan sekadar lelucon pahit di ruang kelas.