Suara.com - Warganet ramai melaporkan bahwa website CCTV milik Pemerintah Kota Yogyakarta mendadak mati. Hal ini terjadi menjelang aksi demo yang diduga bakal digelar hari ini.
Di media sosial X, sejumlah akun membagikan tangkapan layar CCTV yang tidak aktif. Titik yang mati antara lain Simpang Mirota, Simpang Galeria, Malioboro, hingga Tugu.
"Semua CCTV di Yogyakarta mati. Mau gebukin dan culik massa aksi tanpa barang bukti kah?" tulis salah satu warganet pada Senin, 1 September 2025.
Warganet lain juga mengingatkan massa aksi untuk tetap waspada. Mereka diminta merekam dan mengunggah jika ada tindakan represif dari aparat.
"Teman-teman yang ikut aksi tolong jangan lupa untuk siap merekam dan update apapun tindak kekerasan yang mungkin dilakukan sama aparat ya! stay safe!" sambung warganet tersebut.

Lantas, lewat mana masyarakat masih bisa mengakses CCTV Jogja secara resmi?
Alternatif Pantau CCTV Jogja
Publik masih bisa memantau kondisi Jogja lewat kanal YouTube CCTV Pemkot Yogyakarta. Ada sekitar 85 titik CCTV yang bisa diakses.
Beberapa titik strategis yang tersedia meliputi Malioboro, Tugu, Simpang Demangan, dan Bundaran UGM. Semuanya dapat dipantau secara real-time.
Selain itu, kanal YouTube JITV Pemda DIY juga menayangkan sekitar 23 titik CCTV. Di dalamnya termasuk area rawan demo seperti Malioboro, Nol KM, dan Simpang Tugu.
Baca Juga: Makna Sakral Gendhing Raja Manggala, Iringi Sultan HB X saat Temui Pendemo di Jogja
Demo di Bundaran UGM
Melalui akun X resmi Aliansi Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM), diumumkan agenda aksi hari ini akan dimulai pukul 09.00 WIB dan diperkirakan berakhir pada 13.00 WIB.
Panitia aksi mengingatkan seluruh peserta untuk tetap waspada terhadap penyusup dan provokator agar demonstrasi tetap damai, tanpa kericuhan maupun tindakan anarkis.
Detail pelaksanaan demo di Yogyakarta sudah disampaikan secara terbuka kepada publik. Peserta diminta memperhatikan jadwal, titik kumpul, dress code, hingga rute aksi.
Aksi ini digelar pada Senin, 1 September 2025, mulai pukul 09.00–13.00 WIB dan dilaksanakan di Bundaran UGM.
Untuk dress code, peserta diminta membawa bunga mawar, payung hitam, pita hitam, serta senter HP. Selain itu, atribut tambahan seperti buku, kertas HVS A4, dan pulpen merah.