- Film Merah Putih One For All menemui babak baru.
- Tidak lagi ditayangkan di bioskop, film kontroversial ini sekarang diseret ke ranah hukum.
- Adalah Junair Minar yang berencana menggugat film ini. Siapa dia?
Suara.com - Mampu memproduksi film dalam negeri tentu sebuah kebanggaan tersendiri. Namun nyatanya hal ini tidak terlalu berlaku pada film "Merah Putih One For All" yang sempat mengisi beberapa layar bioskop.
Setelah semua kontroversinya, kini muncul nama Junaid Minar yang melayangkan gugatan pada pembuatan film ini. Namun siapa Junaid Minar sebenarnya?
Sebelum adanya gugatan ini, sebenarnya film tersebut telah menuai banyak kontroversi di kalangan masyarakat Indonesia.
Mulai dari kualitas animasi yang dianggap di bawah standar, anggaran fantastis yang tidak sesuai dengan hasilnya, hingga waktu produksi yang singkat dan pertanyaan bagaimana film tersebut bisa masuk ke layar bioskop nasional.
Namun lebih jauh, ternyata Junaid Minar dikabarkan akan melakukan gugatan pada pembuat film "Merah Putih One For All" ini. Tapi sebenarnya siapa dia dan apa masalahnya?
Sekilas Siapa Junaid Minar
Sosok Junaid Minar ternyata adalah animator 3D asal Pakistan. Ia menilai bahwa pembuat film animasi tersebut menggunakan karyanya tanpa izin atau pemberian kredit, sehingga merugikan pihaknya sebagai kreator di industri tersebut.
Junaid menyampaikan niatnya untuk menggugat kreator di balik film "Merah Putih One For All", setelah ia mendapatkan kabar dari banyak netizen tentang apa yang terjadi pada produksi film tersebut.
Dikutip dari salah satu unggahan video di akun YouTube miliknya, ia menyampaikan bahwa begitu banyak di antara netizen yang menulis padanya dengan berbagai emosi, mendesaknya melakukan sesuatu dengan menuntut orang-orang yang telah menggunakan karakter-karakter tanpa izin.
Setelah melakukan pertimbangan, Junaid Miran akhirnya bersedia untuk menggugat pihak yang tidak bertanggung jawab dan menggunakan karyanya tanpa izin. Ia juga akan menuntut keadilan atas kejadian ini.
Baca Juga: Apakah Film Merah Putih One For All Masih Tayang di Bioskop? Ini Faktanya
Memerlukan Biaya untuk Melakukan Tuntutan Hukum
Pada apa yang disampaikan, Junaid juga meminta dukungan dari netizen untuk membeli karya yang ia jual dalam jumlah spesifik. Ketika jumlah ini terpenuhi, maka gugatan akan dilayangkan dan proses hukum akan dilakukan hingga tuntas.
Sebenarnya nominal yang diperlukan tidak besar. Junaid menyertakan 10 karyanya untuk dibeli dengan harga sekitar 5 dolar AS atau sekitar Rp75.000-an untuk melakukan gugatan hukum yang ia akan lakukan.
Setiap sen dari dana yang terkumpul akan digunakan untuk menyewa pengacara dan memperjuangkan haknya sebagai kreator resmi dari karya-karya yang digunakan di film tersebut.
Karya dari Perfiki Kreasindo
Film "Merah Putih One For All" sendiri sudah ditayangkan pada tanggal 16 Agustus 2025 lalu, tepat sehari sebelum peringatan hari kemerdekaan RI yang ke-80.
Namun alih-alih mendapatkan respon yang positif, film ini justru menuai banyak hujatan dan kontroversi.
Karya ini dianggap masih belum matang dari berbagai aspek, namun tiba-tiba bisa mendapatkan tempat di bioskop nasional.