7 Fakta Seputar Polisi Tembak Gas Air Mata ke Unisba dan Unpas

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Selasa, 02 September 2025 | 16:52 WIB
7 Fakta Seputar Polisi Tembak Gas Air Mata ke Unisba dan Unpas
Ilustrasi gas air mata dan unjuk rasa. [dibuat dengan AI]

Suara.com - Kericuhan demo mahasiswa di Bandung, Senin (1/9/2025), berbuntut panjang. Dua kampus di Tamansari, Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Universitas Pasundan (Unpas) ikut terdampak tembakan gas air mata. Inilah 7 fakta seputar kejadian tersebut.

Kondisi di dalam kampus sempat kacau, mahasiswa diliputi kepanikan, dan sebagian harus mendapat penanganan medis.

Kejadian tersebut menjadi sorotan warganet karena memunculkan perbedaan keterangan antara mahasiswa, pihak kampus, dan polisi.

Agar lebih jelas memahami peristiwa ini, berikut 7 fakta terkait polisi menembakkan gas air mata ke Unisba dan Unpas, lengkap dengan tips pertolongan pertama bila terpapar.

1. Bermula dari Aksi Mahasiswa di DPRD Jabar

Tangkapan layar kendaraan tempur milik TNI terlihat di kawasan UNISBA-UNPAS. [Medsos/X]
Tangkapan layar kendaraan tempur milik TNI terlihat di kawasan UNISBA-UNPAS. [Medsos/X]

Demonstrasi mahasiswa di depan DPRD Jawa Barat pada Senin (1/9/2025) semula berlangsung kondusif.

Ribuan mahasiswa dari berbagai kampus, termasuk Unpas dan Unisba, menyuarakan tuntutan agar pemerintah segera mengesahkan RUU Perampasan Aset serta mendesak pencopotan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Selain tuntutan tersebut, mahasiswa juga mengkritik kinerja pemerintah yang dianggap gagal mengelola jalannya pemerintahan.

Namun menjelang petang, situasi mulai memanas. Sekitar pukul 17.17 WIB, massa melempar botol air mineral ke arah gedung dewan dan membakar spanduk di gerbang utama.

Melihat situasi memanas, aparat mulai bersiaga dan menyiapkan tindakan lebih keras guna membubarkan kerumunan.

Baca Juga: Bolehkah Aparat Polisi Masuk Kampus Sewenang-wenang? Ini Hukumnya

2. Massa Dipukul Mundur hingga ke Tamansari

Sekitar pukul 18.22 WIB, polisi mulai membubarkan massa secara paksa. Para demonstran yang semula berdiri di depan DPRD langsung berhamburan ke berbagai arah.

Sebagian bergerak ke arah barat menuju Jalan Dago hingga Sulanjana, sementara lainnya lari ke arah timur.

Di tengah kepanikan itu, kawasan Tamansari yang menjadi lokasi dua kampus besar, Unisba dan Unpas, dijadikan tempat berlindung oleh mahasiswa.

Kedua kampus ini juga sejak awal sudah menyiapkan posko medis dan evakuasi, sehingga wajar bila banyak mahasiswa memilih berlari masuk ke dalam kampus untuk menyelamatkan diri.

3. Polisi dan TNI Lakukan Penyisiran

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?