Kekerasan bukanlah jawaban. PBB secara eksplisit menekankan pentingnya dialog yang bermakna antara pemerintah dan para demonstran untuk menjawab aspirasi publik.
Aksi unjuk rasa yang meluas ini dipicu oleh berbagai isu, termasuk penolakan kenaikan tunjangan DPR di tengah situasi ekonomi yang sulit bagi sebagian masyarakat.
Dengan membuka ruang dialog yang konstruktif, pemerintah dapat memahami akar masalah yang memicu kemarahan publik dan mencari solusi damai, sehingga ketegangan dapat mereda dan potensi bentrokan di masa depan dapat dihindari.
4. Menjamin Kebebasan Pers
Dalam pernyataannya, PBB juga menyoroti peran penting media dalam mengawasi jalannya demonstrasi.
OHCHR menegaskan bahwa jurnalis harus diberikan ruang untuk melaporkan setiap peristiwa secara bebas, independen, dan tanpa adanya intimidasi.
Kehadiran pers yang independen sangat vital untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dari semua pihak yang terlibat, baik dari sisi demonstran maupun aparat keamanan.
Gelombang demonstrasi di Indonesia kini bukan lagi hanya isu domestik, tetapi telah menjadi perhatian serius di panggung internasional.
Langkah dan respons pemerintah Indonesia terhadap desakan PBB ini akan menjadi cerminan komitmen negara terhadap penegakan hak asasi manusia.
Baca Juga: Profil Fathul Wahid, Rektor UII yang Tulis 'Kita Semua adalah Affan Kurniawan'