- Rektor UII Fathul Wahid merilis pernyataan "Kita Semua adalah Affan Kurniawan".
- Dalam rilis sikapnya, Fathul Wahid tidak menuliskan gelar akademiknya dan menonjolkan nurani.
- Fathul Wahid merupakan lulusan ITB dan University of Agder Norwegia.
Suara.com - Dalam lanskap pendidikan Indonesia, sosok pemimpin kampus sering kali diidentikkan dengan wibawa akademik dan gelar yang menjulang. Namun, Fathul Wahid, Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), berhasil menulis narasi berbeda.
Rektor UII Fathul Wahid bukan hanya memiliki rekam jejak akademik dan kepemimpinan yang mentereng. Sosoknya juga menunjukkan keberanian moral, mengutamakan kesederhanaan, dan memberikan pernyataan yang menggugah nurani publik.
Beberapa hari lalu, UII yang dipimpinnya merilis pernyataan sikap berjudul "Kita Semua adalah Affan Kurniawan", menyoroti kepergian tragis seorang driver ojol dalam demo di Jakarta.
Lewat kalimat itu, Fathul Wahid tidak sekadar mengeluarkan bela sungkawa, ia membangkitkan empati kolektif, menyuarakan kritik, dan membela nilai kemanusiaan. Semua ini dilakukan tanpa menonjolkan gelar akademiknya, mencerminkan sikap rendah hati yang langka.
Di tengah sorotan media, profilnya meluas menjadi simbol kepemimpinan modern, yaitu tegas tapi bersahaja, akademisi sekaligus advokat keadilan sosial.
Artikel ini mengupas kisah perjalanan hidup, pencapaian akademis, dan momen-momen penting yang menjadikan Fathul Wahid sebagai figur inspiratif di era sekarang.
Latar Belakang dan Pendidikan Fathul Wahid
Fathul Wahid lahir di Jepara, Jawa Tengah, pada 26 Januari 1974. Ia tumbuh di lingkungan desa dengan kehidupan sederhana.
Pendidikan dasarnya ditempuh di SD Negeri Teluk Wetan III Welahan, kemudian melanjutkan ke MTs Negeri Kudus, dan SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta.
Baca Juga: Nasib 7 Polisi Penabrak Ojol: Terancam Dipecat? Kompolnas Ungkap Potensi Pidana
Selepas SMA, ia diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Informatika dan lulus pada tahun 1997.
Kecintaannya pada dunia akademik membawanya untuk melanjutkan studi ke Norwegia, tepatnya di University of Agder. Di sana, ia berhasil meraih gelar Magister pada tahun 2003 dan Doktor pada tahun 2013.
Karier Akademik di Universitas Islam Indonesia
Sejak 1997, Fathul Wahid aktif sebagai dosen di Program Studi Teknik Informatika UII. Dari sinilah karier akademiknya berkembang. Ia pernah menjabat sebagai:
- Sekretaris sekaligus Kepala Pusat Studi Kebijakan dan Pengembangan Teknologi Fakultas Teknologi Industri (1998–2000).
- Kepala Laboratorium Sistem Informasi dan Rekayasa Perangkat Lunak (2004–2005).
- Sekretaris Jurusan Teknik Informatika (2005–2006).
- Dekan Fakultas Teknologi Industri (2006–2010), menjadi dekan termuda saat itu.
- Kepala Badan Pengembangan Akademik (2014–2016).
- Kepala Badan Sistem Informasi (2016–2018).
Puncak kariernya di kampus tercapai ketika ia dipercaya menjadi Rektor UII. Ia pertama kali menjabat untuk periode 2018–2022 dan kembali terpilih untuk periode kedua 2022–2026.
Di usianya yang relatif muda, ia berhasil memimpin salah satu universitas swasta tertua dan terbesar di Indonesia.