Senjata Paling Sunyi: Kenapa Membaca Buku Bisa Jadi Bentuk Protes Paling Kuat?

Tasmalinda Suara.Com
Selasa, 02 September 2025 | 18:02 WIB
Senjata Paling Sunyi: Kenapa Membaca Buku Bisa Jadi Bentuk Protes Paling Kuat?
Ilustrasi membaca buku (Freepik)

Suara.com - Di tengah riuhnya demonstrasi di jalanan, tagar yang tren di media sosial, dan orasi yang membakar semangat, ada satu bentuk protes yang seringkali terlupakan yakni membaca buku.

Aktivitas yang terlihat sunyi, pasif, dan sangat personal ini, ternyata bisa menjadi salah satu bentuk perlawanan yang paling fundamental bagi kekuasaan yang opresif.

George Orwell pernah berkata, "Di masa penuh tipu daya universal, mengatakan kebenaran adalah tindakan revolusioner."

Dan seringkali, kebenaran-kebenaran itu tersimpan di antara halaman-halaman buku—buku yang mengajak kita mempertanyakan status quo, melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda, dan memahami akar dari ketidakadilan.

Ini bukan sekadar hobi. Membaca buku secara sadar adalah tindakan politis.

Ini adalah cara kita mempersenjatai pikiran, membangun empati, dan menolak untuk tunduk pada narasi tunggal.

Berikut adalah 7 rekomendasi buku yang, dengan caranya masing-masing, akan membuka pikiranmu dan menjadi bentuk protes personalmu.

Ilustrasi membaca buku (Pexels/Yazid N)
Ilustrasi membaca buku (Pexels/Yazid N)

Tujuh Buku yang Akan Mengasah Senjata Pikiranmu

Buku-buku ini dipilih bukan hanya karena kualitas sastranya, tapi karena kemampuannya untuk menantang, menginterogasi, dan mengubah cara kita melihat dunia.

Baca Juga: Rendahnya Literasi, Cermin Buram Pendidikan Indonesia

"1984" oleh George Orwell

Protes Terhadap Apa? Totalitarianisme, pengawasan massal, dan manipulasi informasi.

Buku ini adalah cetak biru dari segala bentuk penindasan modern. Membacanya akan membuatmu waspada terhadap istilah-istilah seperti "polisi pikiran" (thought police),

"Big Brother", dan bagaimana bahasa bisa digunakan untuk menyempitkan pemikiran. Ini adalah vaksin intelektual terhadap propaganda.

rekomendasi buku pemikiran kritis
rekomendasi buku pemikiran kritis

"Bumi Manusia" oleh Pramoedya Ananta Toer

Protes Terhadap Apa? Kolonialisme, feodalisme, rasisme, dan ketidakadilan struktural.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?