“Yang mau saya sampaikan adalah kalau mau mencari dalang, ya tinggal hashtag aja, bubarkan DPR, semua postingan di tanggal 25 kita tinggal lihat ke mana arahnya,” papar Ferry.
Ia juga menyindir kapabilitas pihak bertugas mencari tahu dalang kerusuhan dan narasi bubarkan DPR RI dengan sarkas.
“It's not a rocket science (Ini bukan sedang merakit roket -red) gitu loh untuk nyari. Misalnya ini, video Gibran pro masyarakat bubarkan DPR, misal," sindir Ferry Irwandi.
"Rakyat ikut rusuh gak bisa diproses hukum dong."
CEO Malaka Project tersebut turut diundang ke dalam acara debat politik tersebut bersama beberapa tokoh lainnya.
Salah satunya adalah Kepala Badan Intelijen Strategis 2011-2013 Laksda TNI (Purn) Soleman B. Ponto.
Soleman kala itu tampak membela seorang oknum TNI yang ditangkap karena menjadi provokator dalam demontrasi di Palembang, Sumatera Selatan.
Bagi Soleman, perusuh dan ikut rusuh itu dua hal yang berbeda.
Ferry Irwandi sontak memberikan skakmat ke Soleman karena dengan logika yang dipakai oleh Soleman, rakyat yang hanya ikut rusuh dan bukan perusuh tak bisa dihukum.
Baca Juga: Host Nyaris Keceplosan Sebut Wapres Fufufafa, Ferry Irwandi Ikut Panik: Emang Beneran Gibran?
"Ini dua hal yang berbeda. Ya (aparat) ikut, kan di sana ya wajar," kata Soleman.
"Berarti kalau rakyat yang ikut rusuh gak bisa dihukum dong, karena bukan perusuh," balas Ferry Irwandi.
Sebut pernyataan polisi soal gas air mata di UNISBA "Sulit dibuktikan."
Ferry juga ikut memberikan tanggapannya terhadap penggunaan gas air mata oleh aparat di Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Universitas Pasundan (Unpas), Bandung.
Pihak kepolisian sempat merilis pernyataan bahwa gas air mata tidak ditembakkan ke dalam kampus, melainkan terbawa angin.
Sang aktivis sosial tersebut merasa janggal dengan pernyataan kepolisian lantaran tak mengindahkan hukum fisika dan sulit dibuktikan.