Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi

Senin, 08 September 2025 | 13:11 WIB
Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
Ayah Nadiem Makarim, Nono Anwar Makarim [Ist]
Baca 10 detik
  • Nono Anwar Makarim turut disorot setelah Nadiem Makarim ditetapkan sebagai tersangka.
  • Nono Anwar Makarim dikenal sebagai orang yang anti-korupsi.
  • Ayah Nadiem Makarim pernah memiliki jabatan di KPK.

Suara.com - Nadiem Makarim baru-baru ini ditetapkan sebagai tersangka pada kasus pengadaan Chromebook semasa dirinya menjadi seorang menteri.

Hal ini jelas mengagetkan, mengingat riwayat keluarganya yang bersih dan memegang budaya anti korupsi. Sang ayah, Nono Anwar Makarim kemudian turut disorot. Banyak yang bertanya apa jabatan Nono Anwar Makarim.

Sosok Nano sendiri sebenarnya tidak hanya dikenal sebagai ayah Nadiem Makarim, tetapi juga memiliki peran besar dalam sejarah perpolitikan Indonesia.

Memiliki latar belakang yang kuat, tidak banyak yang merasa heran jika kemudian Nadiem meraih banyak capaian impresif selama kariernya, baik di dunia bisnis atau di pemerintahan ketika menjadi menteri.

Kali ini, mari bedah lebih jauh tentang profil seorang Nono Anwar Makarim, yang juga turut disorot setelah putranya diberi status tersangka oleh proses hukum yang berjalan.

Profil Nono Anwar Makarim

Lahir di Pekalongan, 25 September 1939 lalu, dirinya adalah anak sulung dari empat bersaudara. Nono sendiri tumbuh dalam lingkungan keluarga yang menghargai kebebasan dalam berbicara, sehingga terbiasa mengungkapkan pendapatnya sejak kecil.

Sang ayah, yang berarti kakek dari Nadiem Makarim, bernama Drs. Anwar Makarim, yang memiliki darah Minangkabau. Sang ayah berprofesi sebagai notaris yang berkecukupan di masa tersebut.

Sejak kecil Nono diketahui bercita-cita menjadi penulis dan peneliti. Namun ketika ia tumbuh besar, ia justru menekuni bidang hukum.

Baca Juga: Hotman Paris Pasang Badan untuk Nadiem! Ini Hubungan Masa Lalunya dengan Nono Makarim

Ia mengambil pendidikan di Jurusan Hukum di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, dan mendapatkan gelar sarjananya di tahun 1973 lalu.

Ia melanjutkan pendidikannya di Amerika Serikat sebagai peneliti muda di Harvard Center for International Affairs selama satu tahun penuh, yang sekaligus menjadi pembuka jalan untuk melanjutkan pendidikan di Harvard Law School dan pada akhirnya mendapatkan gelar Master of Law dan doktor pada bidang Judicial Science.

Jabatan Nono Anwar Makarim

Melihat jejak kariernya, ternyata Nono Anwar Makarim pernah memiliki jabatan di Komisi Pemberantasan Korupsi.

Ia menjadi salah satu tokoh hukum yang bahkan pernah mempekerjakan Hotman Paris saat masih berkarier di Australia.

Nono juga diketahui mendirikan firma hukum pada tahun 1980 lalu, dengan nama Makarim & Taira S, yang sekarang menjelma jadi salah satu kantor hukum terkemuka di Indonesia.

Nama Nono Makarim juga tercatat sebagai anggota Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi sejak tahun 2011 lalu. Lembaga ini bertugas meneliti dugaan pelanggaran kode etik internal yang terjadi di lembaga tersebut.

Nono juga diketahui merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong atau DPR-GR hingga tahun 1971 lalu.

Ia pernah dikenal sebagai aktivis di Ikatan Mahasiswa Djakarta atau IMADA selama berkuliah di UI, kemudian menjabat sebagai pemimpin redaksi harian KAMI hingga 1973, dan masih banyak lagi.

Di sektor sosial namanya banyak tercatat sebagai pendiri berbagai organisasi. Mulai dari Yayasan Bambu Indonesia, Yayasan Biodiversitas indonesia, hingga Yayasan Aksara. Dapat dilihat dari keaktifannya ini, Nono tetap memiliki banyak kegiatan produktif meski usianya tak lagi muda.

Ironi Ayah dan Anak

Jika melihat apa yang dijalani Nono Makarim selama hidupnya, jelas penetapan sang anak sebagai tersangka korupsi ini menjadi hal yang sangat ironis. Sementara sang ayah adalah pegiat anti korupsi, sang anak justru terjerat kasus yang cukup menggemparkan.

Meski demikian, proses hukum masih terus berjalan. Nadiem Makarim juga berkomitmen untuk terus mengikuti proses yang berlaku, dan bersikap kooperatif.

Kontributor : I Made Rendika Ardian

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI