Suara.com - Istana Kekaisaran Jepang baru saja menyelenggarakan sebuah upacara bersejarah yang sarat akan makna dan tradisi.
Pangeran Hisahito, putra Pangeran Akishino dan Putri Kiko, telah menjalani "Kakan-no-Gi", sebuah upacara kuno yang menandai transisinya menuju kedewasaan.
Momen penting ini tidak hanya merayakan ulang tahun sang pangeran yang ke-19, tetapi juga menegaskan posisinya sebagai pewaris takhta Krisan di masa depan.
Upacara ini menjadi sorotan utama karena merupakan yang pertama kali diadakan bagi seorang pewaris laki-laki dalam 40 tahun terakhir di keluarga Kekaisaran Jepang.
Hal ini menjadikannya sebuah peristiwa langka yang kembali menghidupkan tradisi agung yang telah diwariskan turun-temurun.

Apa Itu Upacara Kakan-no-Gi?
Secara harfiah, "Kakan-no-Gi" berarti "Upacara Pemahkotaan". Ini adalah ritual kuno yang menjadi simbol bagi anggota laki-laki keluarga kekaisaran yang telah mencapai usia dewasa.
Melalui upacara ini, seorang pangeran secara resmi diakui telah memasuki fase baru dalam hidupnya, siap mengemban tugas dan tanggung jawab yang lebih besar.
Prosesi ini memiliki akar yang dalam pada sejarah dan kepercayaan Shinto, di mana setiap tahapannya mengandung filosofi dan harapan bagi masa depan sang pangeran.
Baca Juga: Emiten Minuman Beralkohol RI Rambah Pasar Jepang
Prosesi Sakral yang Penuh Simbol
Upacara Kakan-no-Gi untuk Pangeran Hisahito dilangsungkan dengan khidmat dan mengikuti tata cara yang telah baku selama berabad-abad.
Berikut adalah beberapa tahapan penting dalam prosesi tersebut:
- Penyucian Diri
Sebelum upacara inti, Pangeran Hisahito diyakini menjalani serangkaian ritual penyucian untuk memastikan kesucian jiwa dan raga.
- Pemakaian Busana Tradisional
Sang pangeran mengenakan sokutai, jubah kebesaran kekaisaran yang kompleks dan penuh warna. Busana ini merupakan simbol status dan martabatnya.
- Pemasangan Mahkota (Kanmuri)
Puncak dari upacara ini adalah saat mahkota khusus yang disebut kanmuri dipasangkan di kepala Pangeran Hisahito. Momen ini melambangkan penganugerahan wewenang dan tanggung jawab baru sebagai seorang bangsawan dewasa.
- Penghormatan kepada Leluhur
Setelah dimahkotai, Pangeran Hisahito melakukan penghormatan di kuil kekaisaran. Ini adalah wujud penghormatan kepada para leluhur dan dewa-dewi yang melindungi keluarga kekaisaran.
- Laporan kepada Kaisar dan Permaisuri
Prosesi diakhiri dengan Pangeran Hisahito menghadap pamannya, Kaisar Naruhito, dan Permaisuri Masako untuk melaporkan bahwa ia telah resmi menjadi dewasa.
Momen Langka dan Bersejarah
Diselenggarakannya kembali Kakan-no-Gi untuk seorang pewaris laki-laki setelah empat dekade memberikan makna tersendiri.
Ini tidak hanya menjadi pengingat akan kekayaan tradisi Kekaisaran Jepang, tetapi juga menjadi penanda penting dalam garis suksesi.
Bagi masyarakat Jepang, terutama generasi muda, upacara ini menjadi kesempatan langka untuk menyaksikan langsung bagaimana nilai-nilai luhur dan tradisi tetap dijaga di tengah modernitas.
Upacara kedewasaan Pangeran Hisahito bukan sekadar perayaan pribadi, melainkan sebuah pernyataan budaya yang kuat tentang keberlanjutan dan kehormatan.