Suara.com - Nama Gusti Aju Dewi, seorang grafolog dan pengamat perilaku, kini menjadi perbincangan hangat di dunia maya.
Hal ini terjadi setelah dia secara vokal menuduh influencer dan CEO Malaka Project, Ferry Irwandi, telah melakukan manipulasi pada sebuah video viral.
Video yang dimaksud menampilkan momen penangkapan anggota TNI oleh Brimob saat terjadi kerusuhan di Palembang. Gusti Aju Dewi menuduh bahwa Ferry Irwandi menambahkan kalimat palsu ke dalam video asli, yang berpotensi memprovokasi massa dan membenturkan masyarakat dengan aparat.
Lantas, siapa sebenarnya sosok Gusti Aju Dewi yang berani mengemukakan tuduhan serius pada Ferry Irwandi? Simak penjelasan berikut ini.
Sosok Gusti Aju Dewi
![Gusti Aju Dewi [YouTube Bukan Kaleng Kaleng]](https://media.arkadia.me/v2/articles/triasrohmadoni/3e8BQ8buDxRKX0LTTj0SMqsErBxaNc5x.png)
Gusti Aju Dewi dikenal sebagai pionir grafologi di Indonesia, sebuah ilmu yang menganalisis karakter seseorang melalui tulisan tangan. Selama 13 tahun, Gusti dikenal publik dengan nama Deborah Dewi, sebelum akhirnya pada tahun 2023 dia memutuskan untuk kembali menggunakan nama lahirnya, Gusti Aju Dewi.
Kiprah Gusti Aju Dewi di dunia grafologi tidak diragukan lagi. Dia memiliki sertifikasi internasional yang diakui secara hukum di 92 negara melalui legalisir Apostille Konvensi Den Haag.
Keahlian Gusti Aju telah banyak dimanfaatkan untuk mendukung penegakan hukum di Indonesia. Hal itu termasuk memberikan edukasi kepada 800 Polwan mengenai ilmu grafologi sebagai keterampilan pendukung tugas mereka.
Gusti Aju adalah pendiri Indonesian School of Graphologist (ISOG), sebuah institusi yang didirikannya untuk membantu masyarakat mendalami grafologi secara profesional. Institusi tersebut bahkan didukung oleh beberapa praktisi Grafolog Internasional.
Selain itu Gusti Aju juga aktif dalam berbagai forum internasional. Salah satu jejak pentingnya adalah ketika Gusti menjadi pembicara di Konferensi Forensik & Grafologi di Meksiko pada September 2024 lalu untuk membahas relevansi grafologi di era kecerdasan buatan (AI).
Baca Juga: Mahfud MD Khawatirkan Kondisi Negara Jika TNI Laporkan Ferry Irwandi: Kacau
Gusti Aju disebut sempat menempuh pendidikan Magister Informatika (Master AI) di School of Computer Science Universitas Nusa Putra, untuk mengintegrasikan grafologi dengan teknologi AI.
Selain itu Gusti Aju sempat menjadi sorotan publik saat bekerja sama dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Dalam Program Pendidikan Kebangsaan (PPK) di barak militer, Gusti menganalisis tulisan tangan anak-anak peserta.
Hasil analisisnya menunjukkan bahwa anak-anak tersebut mengalami ketidakseimbangan figur orang tua, kesulitan berekspresi, dan trauma emosional. Kehadiran prajurit TNI dan mentor diharapkan dapat membantu memulihkan kondisi psikologis mereka.
Kronologi Tuduhan Gusti Aju Dewi terhadap Ferry Irwandi
![Ferry Irwandi [instagram]](https://media.arkadia.me/v2/articles/triasrohmadoni/ap2emP48lSejHGneT9HkqsyFSzs5cHX5.png)
Tuduhan Gusti Aju Dewi pada Ferry Irwandi yang disebutnya provokatif itu bermula saat video penangkapan anggota TNI oleh Brimob ditayangkan dalam acara "Rakyat Bersuara" di Inews TV. Menurut Gusti, Ferry Irwandi yang hadir sebagai narasumber menambahkan kalimat yang tidak ada di video asli.
Kalimat yang dimaksud yaitu "Bukan cuma saya Pak, kata orang TNI ini". Hal tersebut seolah-olah mengindikasikan bahwa banyak anggota TNI yang terlibat dalam kerusuhan.
Diketahui dalam video itu ditayangkan momen penangkapan anggota TNI oleh anggota Brimob karena dituduh ikut rusuh. Anggota Brimob itu kemudian bertanya kepada anggota TNI dari kesatuan mana.