- Menurut grafolog Gusti Aju Dewi, influencer seharusnya punya andil meredakan situasi panas.
- Gusti juga mengkritik cara beberapa influencer berperilaku di medsos, yang sering kali memposting unggahan yang bisa bermakna ancaman atau provokasi.
- Gusti juga meminta Jerome Polin minta maaf soal bayaran buzzer sebesar Rp150 juta.
Suara.com - Grafolog ternama Tanah Air, Gusti Aju Dewi memberikan pandangannya soal aksi influencer di media sosial yang kini ramai menyerukan tuntutan terhadap pemerintah.
Gusti menyebut bahwa beberapa perilaku influencer itu belakangan melenceng dari niat awal yang justru malah membuat kondisi negara semakin memanas.
"Sekarang ini kan kalau kita lihat negara kita ini kondisinya sedang panas nih, kalau kondisinya panas dibuat panas terus, kemudian jadi kebakaran bukankah rumah kita juga nih yang kena kebakar?" kata Gusti Aju, mengutip dari YouTube Bukan Kaleng-kaleng pada Senin, 8 September 2025.
Dia lalu menyindir para influencer yang seharusnya ikut andil dalam meredakan situasi panas belakangan ini.
"Yang disayangkan adalah upaya memadamkan api ini belum kelihatan dari tokoh-tokoh yang diikuti jutaan orang ya," ujarnya.
Meskipun Gusti menegaskan bahwa ia tidak memiliki masalah pribadi dengan influencer atau individu tertentu, ia mengaku khawatir pada dampak jangka panjang dari perilaku yang bisa memprovokasi massa.
"I don’t have personal issue, tapi yang gue concern adalah perilaku-perilaku yang bisa menimbulkan provokasi massa, dan sekarang negara kita itu sedang panas," imbuhnya.
Gusti juga mengkritik cara beberapa influencer berperilaku di media sosial, yang sering kali memposting sebuah unggahan atau pesan yang bisa dimaknai sebagai ancaman atau provokasi.
Ia lalu merujuk pada unggahan Ferry Irwandi di media sosialnya beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Tak Gentar, Ferry Irwandi Siap Tempur Hadapi TNI di Medan Hukum
Menurutnya, meskipun tidak ada kata-kata eksplisit yang mengarah pada ancaman, namun aksi seperti ini dapat menciptakan sebuah framing yang bisa dipahami masyarakat sebagai situasi yang berbahaya atau penuh ancaman.
Sejumlah influencer mendatangi Gedung DPR RI serahkan 17+8 Tuntutan Rakyat

"Pola-pola ini yang gue lihat 'wish me luck', doain gue ya, gue udah sampai rumah dengan aman'. Ini kan seperti potongan-potongan puzzle ya," ucap Gusti Aju.
"Ini kan bisa menjadi sebuah framing. Memang tidak ada kata-kata eksplisit dari dia, tapi itu bisa membuat sebuah pola yang ditangkap oleh orang-orang adalah seolah-olah dia diancam oleh siapa," katanya menyambung.
Gusti Aju mengatakan bahwa postingan-postingan para influencer tersebut bisa menggiring opini masyarakat yang membuat situasi negara makin panas.
"Sekarang kalau kita lihat-lihat komennya itu kan arahnya seolah dia dibungkam. Framing-framing seperti ini yang membuat kondisi masyarakat makin panas," tutur Gusti Aju.
Lebih lanjut, Gusti Aju juga menyoroti tindakan influencer Jerome Polin yang baru-baru ini mengunggah masalah terkait bayaran sebagai buzzer senilai Rp150 juta.