Suara.com - Media sosial dihebohkan oleh pernyataan sensasional seorang politisi Amerika Serikat. Senator John Kennedy dari Partai Republik, Louisiana, melontarkan klaim kontroversial yang menyebut bahwa mengonsumsi udang beku impor dari Indonesia bisa mengubah manusia menjadi alien.
Pernyataan itu disampaikannya dalam sebuah forum, lengkap dengan proyektor yang menampilkan foto ikonik alien dari film horor klasik.
"Bapak Presiden, ini adalah foto alien dari film 'Alien'. Seperti inilah rupa Anda jika memakan udang beku mentah yang dikirim ke AS oleh negara lain," kata Kennedy, dilansir dari laman resmi dan media internasional The Independent.
"Pada akhir Agustus, FDA menemukan udang beku mentah dari Indonesia dijual di Walmart, khususnya di toko-toko Walmart Alabama, Arkansas, Florida, Georgia, Kentucky, Louisiana, Missouri, Mississippi, Ohio, Oklahoma, Pennsylvania, Texas, dan Virginia Barat. Produk ini dijual di bawah label Walmart yang disebut label Great Value," lanjutnya.
Klaim ini sontak menjadi viral dan menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat, terutama di Indonesia. Lantas, benarkah pernyataan John Kennedy itu?
Dan apa fakta sebenarnya di balik isu udang terkontaminasi radioaktif ini? Simak penjelasan berikut ini.
Asal Mula Isu Udang Terkontaminasi

Klaim John Kennedy bermula dari adanya laporan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS ((Food and Drug Administration/FDA) yang menyatakan bahwa beberapa produk udang beku mentah asal Indonesia yang dijual di jaringan ritel Walmart ditarik dari peredaran.
Produk dengan label 'Great Value' ini diduga terkontaminasi isotop radioaktif, Cesium-137. Produk ini berasal dari pemasok Indonesia, PT Bahari Makmur Sejati (BMS Food).
"Jika Anda memakannya, bagaimana mungkin Anda akan terlihat seperti alien dalam film 'Alien'? Karena udang itu mengandung radioaktif. Aku tidak bercanda. Udang itu mengandung isotop radioaktif yang disebut cesium-137," jelas Kennedy.
Baca Juga: Resep Udang Saus Padang, Perpaduan Rasa Pedas, Manis, dan Gurih yang Bikin Ketagihan
"Itu akan membunuhmu. Meskipun tidak mengubah Anda menjadi alien jika Anda memakannya, saya jamin telinga Anda akan tumbuh lebih besar," sambungnya.
"Itu sudah cukup buruk. Jelas, FDA memerintahkan penarikan kembali," tambahnya lagi.
Kennedy kemudian menyoroti temuan zat radioaktif cesium-137 pada udang impor itu. "Kenapa saya bilang bisa bikin Anda mirip alien? Karena udangnya radioaktif. Ada zat cesium-137 di dalamnya, itu bisa membunuh Anda. Tidak heran FDA langsung menarik produk itu dari pasaran," ucapnya.
Meski demikian, FDA dalam pernyataannya menjelaskan bahwa jumlah zat yang ditemukan jauh di bawah batas aman dan tidak menimbulkan risiko kesehatan langsung bagi konsumen. Namun, mereka tetap mengimbau agar produk tersebut tidak dikonsumsi karena paparan berulang dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko kanker.
Pernyataan inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh John Kennedy, yang dikenal vokal mendukung produk lokal, untuk mengkritik kebijakan impor. Dia bahkan menambahkan isu penggunaan antibiotik dalam budidaya udang yang bisa menyebabkan resistansi obat.
Reaksi Pemerintah Indonesia
Pernyataan John Kennedy soal udang beku dari Indonesia menuai kontroversi dan memicu kepanikan massal. Butuh dasar ilmiah yang kuat untuk membuktikan pendapat tersebut.
Risiko kesehatan jika mengonsumsi udang yang terkontaminasi Cesium-137 adalah kanker, bukan menjadi makhluk aneh seperti alien.
Namun, risiko ini pun tergolong sangat rendah kecuali jika konsumsi dilakukan secara berlebihan dan dalam jangka waktu yang sangat lama.
Zat radioaktif Cesium-137 sendiri bisa mengendap di tubuh orang dewasa selama sekitar 110 hari sebelum akhirnya dikeluarkan melalui urine.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Taruna Ikrar, menyatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk menyiapkan tanggapan resmi kepada FDA.
Hal ini penting mengingat udang adalah komoditas ekspor perikanan utama Indonesia ke AS, yang menyumbang sekitar 70% dari total ekspor.
Di media sosial, pernyataan Kennedy menuai beragam reaksi. Beberapa netizen menganggapnya sebagai lelucon yang konyol dan meragukan.
Bahkan, ada yang meminta bantuan AI untuk memverifikasi klaim tersebut, yang dijawab oleh AI X (sebelumnya Twitter), Grok, dengan menyebut perbandingan tersebut "hiperbolis". Komentar-komentar lain menunjukkan ketidakpercayaan pada politisi yang dinilai lebih suka membuat sensasi daripada berjuang untuk rakyat.
Kontributor : Trias Rohmadoni