Suara.com - Di tengah kabar perceraiannya dengan sang suami, beauty influencer Tasya Farasya sempat mengaku mengalami insomnia akut dan bahkan menjalani sleep therapy.
Lantas, apa itu sleep therapy yang dijalani Tasya Farasya karena insomnia akut, dan berapa biayanya?
Tasya mengaku hanya bisa tidur 4-5 jam per malam. Dari total waktu tersebut, hanya sekitar 3 persen yang termasuk deep sleep, sementara 90 persen lainnya hanyalah tidur ringan atau tidur ayam.
Unggahan Tasya di Instagram tentang pengalaman insomnia dan sleep therapy langsung ramai diperbincangkan.
Faktanya, sleep therapy bukan sekadar pengobatan singkat, melainkan serangkaian metode medis dan perubahan gaya hidup yang dirancang untuk memperbaiki pola tidur.
Untuk mengetahui apa itu sleep therapy, proses, maupun biayanya, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Apa Itu Sleep Therapy?
Sleep therapy atau terapi tidur adalah metode medis dan psikologis yang ditujukan untuk membantu penderita gangguan tidur, terutama insomnia.
Terapi ini bertujuan menormalkan kembali pola tidur sehingga tubuh dapat beristirahat secara efektif. Pendekatannya tidak hanya mengandalkan obat, melainkan juga melibatkan perubahan gaya hidup, teknik relaksasi, hingga terapi kognitif.
Baca Juga: Kisah Cinta Tasya Farasya dan Ahmad Assegaf: Pesta Nikah 7 Hari 7 Malam Berujung Cerai usai 7 Tahun
Menurut para ahli, tidur yang ideal bukan hanya soal durasi, tetapi juga kualitas. Orang dewasa umumnya membutuhkan 7-8 jam tidur setiap malam.
Dalam tidur yang berkualitas, tubuh akan melewati beberapa fase, yakni tidur ringan (N1 dan N2), deep sleep (N3), hingga fase REM.
Idealnya, sekitar 20-25 persen waktu tidur ada di fase REM dan 13-23 persen di fase deep sleep. Jika proporsinya tidak seimbang, maka tubuh akan tetap merasa lelah meski sudah tidur cukup lama.
Proses Sleep Therapy
Sleep therapy biasanya dilakukan di rumah sakit atau klinik dengan tahapan medis yang cukup detail, meliputi:
1. Konsultasi Awal dengan Dokter Spesialis