Nama Hasan Nasbi mulai dikenal luas ketika ia mendirikan lembaga survei Cyrus Network. Konsultan politik ini mencapai puncak popularitasnya saat menjadi konsultan Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pilkada 2012 Jakarta, yang sukses mengantarkan mereka menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta.
Tahun 2017, Hasan Nasbi kembali menjadi sorotan saat menjadi inisiator berdirinya Teman Ahok, organisasi relawan yang mendukung Ahok dalam Pilkada 2017 Jakarta
Hasan Nasbi, yang juga menjadi juru bicara organisasi tersebut, mengaku bahwa dana awal yang digunakan berasal dari uang pribadinya, bukan dari Cyrus Network.
Dalam Pilpres 2019, Hasan Nasbi mendukung pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Namun, menjelang Pilpres 2024, arah dukungannya berubah dengan bergabung ke dalam Tim Kampanye Prabowo-Gibran.
Pernyataan Hasan Nasbi yang cukup kontroversial dan banyak disorot ketika menjadi Ketua Tim Komunikasi Kepresidenan adalah ketika mengomentari teror kepala babi yang dialamatkan kepada redaksi Majalah Tempo.
Hasan Hasan Nasbi menyatakan teror tersebut merupakan urusan Tempo dengan pihak lain. Pemerintah tidak mau dikaitkan dengan hal tersebut.
Pada April 2025, Hasan Nasbi sempat mengajukan pengunduran diri sebagai Kepala PCO, namun ditolak oleh Presiden Prabowo.
Selang bulan kemudian, Hasan Nasbi dicopot dari jabatannya dan digantikan oleh Angga Raka Prabowo yang akan menjalankan tugas sebagai Kepala Komunikasi Kepresidenan.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Baca Juga: Prabowo Lantik Angga Raka Jadi Kepala Badan Komunikasi Pemerintah, Mensesneg Jelaskan Nasib PCO