- Nama Gibran Rakabuming Raka diperbincangkan terkait riwayat pendidikannya yang baru ditampilkan di situs KPU.
- Sejumlah pihak meragukan keabsahan ijazah Gibran yang diketahui sempat menempuh pendidikan di Singapura dan Australia.
- KPU sampai memberikan klarifikasi, namun polemik tentang pendidikan Gibran masih terus bergulir.
Suara.com - Jejak pendidikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kembali menjadi topik perbincangan panas. Ijazah Gibran turut dipertanyakan lagi.
Sejumlah orang seperti Roy Suryo, Tifauzia Tyassuma (Dokter Tifa) dan Said Didu meragukan keaslian ijazah Gibran yang selama ini diterangkan lulusan SMA dan kampus luar negeri. Mereka vokal memberikan kritik tajam kepada Gibran.
Teranyar Pengacara Subhan Palal yang menggugat Gibran, menyoroti perubahan informasi riwayat pendidikan suami Selvi Ananda tersebut di laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dalam sidang lanjutan perdata terhadap Gibran, Subhan menyampaikan keberatan terkait data pendidikan Gibran yang sebelumnya ditulis 'Pendidikan Terakhir' diubah menjadi S1.
Subhan sebelumnya menggugat Gibran senilai Rp135 triliun. Gugatan itu dilayangkan atas dugaan ketidaksesuain ijazah SMA Gibran sebagai syarat pencalonan wakil presiden pada Pilpres 2024.

Lantas sebenarnya Gibran punya apa dan lulusan mana?
Mengutip data KPU terbaru, Gibran disebut menempuh pendidikan sekolah dasar di SD Negeri Mangkubumen Kidul 16. Lalu melanjutkan ke SMP Negeri 1 Surakarta.
Setelah lulus SMP, Gibran melanjutkan SMA ke Singapura dengan bersekolah di Orchid Park Secondary School Singapore pada 2022-2024.
Kemudian, putra sulung Joko Widodo (Jokowi) tersebut diterangkan menempuh pendidikan di UTS Insearch Sydney medio 2004-2007.
Baca Juga: Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
Dari hasil penelusuran, UTS Insearch Sydney menyediakan program pathway, untuk persiapan melanjutkan pendidikan jenjang lebih tinggi.
Pada 2007, Gibran meneruskan pendidikan ke Management Development Institute of Singapore (MDIS) dan dinyatakan lulus dalam 3 tahun.
Dari pendidikan kampus swasta tersebut, Gibran meraih gelar Bachelor of Science (BSc) with Second Class Honours-Second Division sesuai dengan jurusan Marketing.
Second Class Honours - Second Division merupakan penghargaan akademis yang menandakan nilai kelulusan terendah kedua berdasarkan nilai rata-rata kumulatif.
Kendati begitu, keabsahan ijazah Gibran menuai sorotan saat dipamerkan ke publik lantaran tertulis diterbitkan University of Bradford, Inggris.
Usut punya usut, kampus MDIS terafiliasi dengan University of Bradford ketika tahun kelulusan Gibran.
Kata Dokter Tifa
Cuitan Dokter Tifa terkait pendidikan Gibran menyulit perdebatan publik baru-baru ini. Bukan tanpa sebab, dengan lantang Dokter Tifa menyebut riwayat pendidikan Gibran sangat problematik dan memiliki celah untuk penipuan.
"Riwayat pendidikan Gibran sangat problematik, rawan scam, potensial fake," ungkapnya.
Tak cukup sampai di situ, sosok yang juga menyoal ijazah Jokowi ini mengaku dapat bocoran informasi yang membuatnya semakin keheranan.
"Barusan dapat tambahan data fresh dari Australia yang bikin saya geleng kepala," imbuhnya.
Klarifikasi KPU
Sementara itu, terkait data pendidikan Gibran yang disorot Subhan Palal karena mendadak berubah, KPU menegaskan bahwa data tersebut diis langsung oleh tim bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabumung Raka pada Pilpres 2024.
"Tidak ada pergantian atau perubahan daftar riwayat pendidikan calon presiden dan wakil presiden sejak tahapan pencalonan di akhir Oktober 2023 sampai hari ini," kata Anggota KPU RI, Idham Holik.