Infografis
- Menikmati steak terbaik ternyata tidak hanya soal memilih restoran mewah atau daging mahal.
- Faktor cara memasak, cara penyajian, hingga cara menikmati juga sangat mempengaruhi rasa dan tekstur daging.
Suara.com - Steak selalu punya cara tersendiri untuk memikat pencinta kuliner. Potongan daging tebal yang dipanggang dengan aroma khas asap grill, ditambah suara sizzling ketika panas bertemu lemak, menghadirkan pengalaman makan yang tak sekadar soal kenyang. Ada unsur seni dan kenikmatan di dalamnya.
Namun, menikmati steak terbaik ternyata tidak hanya soal memilih restoran mewah atau daging mahal. Bagaimana cara memasaknya, bagaimana ia disajikan, hingga bagaimana kita menikmatinya, semua memengaruhi rasa yang sampai di lidah.
Itulah mengapa banyak orang sering kali merasa ada “perbedaan besar” antara steak rumahan dengan steak yang dihidangkan oleh chef berpengalaman.
Di kawasan Bintaro, steak menjadi salah satu menu yang cukup populer di kalangan pecinta kuliner. Banyak yang beranggapan bahwa menikmati steak hanya soal memilih potongan daging terbaik atau tingkat kematangan yang pas. Padahal, ada sejumlah detail kecil yang sering terlewat, padahal justru bisa membuat pengalaman menyantap steak jadi lebih berkesan.
Berangkat dari pengalaman para penggemar steak yang lama menekuni hidangan ini, Dimas pemilik Meatguy Steakhouse, memberikan beberapa tips sederhana yang bisa dipraktikkan siapa pun untuk merasakan cita rasa daging dengan lebih maksimal.
3 Tips Menikmati Steak yang Enak
1. Pilih tingkat kematangan yang tepat
Tips paling penting adalah sesuaikan tipe daging dengan tingkat kematangannya. Tingkat kematangan memengaruhi rasa dan tekstur daging.
“Kalau ingin benar-benar merasakan rasa asli daging, saya sarankan medium rare. Teksturnya juicy dan rasa dagingnya masih keluar dengan maksimal,” ujar Dimas.
2. Jangan lupa resting time
Menurutnya, salah satu kesalahan yang sering dilakukan adalah langsung memotong steak begitu selesai dimasak.
“Setelah keluar dari pan atau grill, daging sebaiknya diistirahatkan sebentar supaya jusnya meresap kembali. Hasilnya lebih lembut dan tidak kering,” jelasnya.
3. Utamakan kualitas daging
Dimas menekankan bahwa steak terbaik berawal dari bahan berkualitas.
“Daging premium itu bukan soal harga saja, tapi asal-usul dan cara pengolahannya. Dari situlah rasa terbaik bisa muncul,” katanya.
Tips ini menjadi refleksi dari perjalanan Meatguy Steakhouse yang baru saja memasuki usia tiga tahun. Perayaan sederhana bertajuk “The Third Cut” digelar sebagai penanda konsistensi mereka dalam menjaga cita rasa dan pelayanan.
Alih-alih sekadar selebrasi, momen ini lebih dilihat sebagai kesempatan untuk semakin dekat dengan pelanggan. Dimas menyebutkan, tumbuhnya Meatguy bukan hanya karena daging berkualitas, tetapi juga karena kehangatan komunitas yang terbangun.
Selain itu, Meatguy juga menghadirkan inisiatif baru berupa Meat Exploration, program yang mengajak pecinta kuliner menjelajahi potongan steak dan teknik olahan berbeda.
Ada pula Meat Loyalty Program sebagai bentuk apresiasi, bukan sekadar promosi, melainkan ajakan untuk menikmati steak dengan cara yang lebih personal dan berkelanjutan.
“Harapan saya sederhana, setiap orang yang datang ke Meatguy bisa merasa seperti di rumah sendiri, tapi dengan pengalaman kuliner kelas dunia,” tutup Dimas.
