Profil Kakek dan Nenek Prabowo Subianto yang Dikubur di Belanda

Ruth Meliana Suara.Com
Minggu, 28 September 2025 | 12:39 WIB
Profil Kakek dan Nenek Prabowo Subianto yang Dikubur di Belanda
Presiden Prabowo Subianto (Instagram/@prabowo)
Baca 10 detik
  • Presiden Prabowo Subianto ziarah ke makam kakek dan neneknya di Oud Eik en Duinen, Den Haag, Belanda.
  • Kakek Prabowo bernama Philip Frederik Laurens Sigar, sementara neneknya adalah Cornelie Emelie Maengkom.
  • Kakek Prabowo memiliki jabatan mentereng di era pemerintahan Hindia Belanda.

Kehidupan keluarganya dipengaruhi oleh sistem pendidikan dan administrasi Belanda, di mana banyak keluarga Minahasa mengirim anak-anaknya belajar ke Eropa atau terlibat dalam layanan sipil kolonial.

Cornelie wafat pada tahun 1946, sama seperti suaminya, dan dimakamkan di Belanda.

Profil Cornelie Emelie Maengkom mencerminkan peran perempuan dalam keluarga kolonial, yang sering kali mendukung suami dalam urusan sosial dan rumah tangga, meskipun tidak banyak tercatat dalam arsip resmi.

Mengapa Kakek dan Nenek Prabowo Dikubur di Belanda?

Presiden Prabowo Subianto ziarah ke makam kakek dan nenek di Belanda (Instagram/@prabowo)
Presiden Prabowo Subianto ziarah ke makam kakek dan nenek di Belanda (Instagram/@prabowo)

Alasan mengapa Philip dan Cornelie dimakamkan di Belanda erat kaitannya dengan konteks historis pasca-Perang Dunia II, khususnya periode "Masa Bersiap" (1945-1946).

Masa ini merupakan fase kekacauan dan kekerasan di Indonesia setelah Jepang menyerah, di mana terjadi serangan terhadap orang-orang Belanda, Indo, dan kelompok yang dianggap pro-Belanda.

Banyak keluarga seperti Sigar, yang memiliki latar belakang kolonial, memilih mengungsi ke Belanda untuk menghindari ancaman.

Philip dan Cornelie kemungkinan besar termasuk di antara mereka yang "kabur" atau dievakuasi ke negeri Belanda, di mana mereka akhirnya meninggal dan dimakamkan.

Pemakaman mereka di Oud Eik en Duinen, Den Haag, menjadi simbol diaspora keluarga Indo pasca-kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Nyaris 7.000 Siswa Keracunan, Cak Imin Janji Evaluasi Total Program Makan Bergizi Gratis

Hubungan Prabowo dengan kakek dan neneknya ini tidak hanya darah, tetapi juga membentuk identitasnya.

Ibu Prabowo, Dora, lahir di Manado dan dibesarkan dalam lingkungan yang dipengaruhi budaya Belanda. Ia kemudian menikah dengan Sumitro Djojohadikusumo, ayah Prabowo yang merupakan ekonom terkemuka Indonesia.

Dari pihak ayah, Prabowo juga memiliki kakek Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Nasional Indonesia.

Ziarah Prabowo ke makam kakek dan nenek menunjukkan rasa hormatnya terhadap akar keluarga, sekaligus mengingatkan bahwa sejarah Indonesia tak lepas dari pengaruh kolonial.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI