Jejak Manis Donat: Dari Olykoek Belanda hingga Inovasi Donat Labu yang Lebih Sehat

Vania Rossa Suara.Com
Kamis, 02 Oktober 2025 | 14:21 WIB
Jejak Manis Donat: Dari Olykoek Belanda hingga Inovasi Donat Labu yang Lebih Sehat
Donat Labu Creamy Juara. (dok. Dairy Champ)
Baca 10 detik
  • Donat berawal dari kudapan Belanda bernama olykoek sebelum berevolusi di Amerika dan menjadi camilan populer global.
  • Di Indonesia, donat berkembang menjadi donat kentang, bomboloni, hingga kreasi kekinian berbahan lokal.
  • Inovasi terbaru hadir lewat Donat Labu Creamy Juara, perpaduan manis dan creamy yang lebih sehat berkat nutrisi dari labu kuning.

Suara.com - Siapa yang bisa menolak camilan empuk dengan rasa manis yang selalu bikin nagih ini? Donat, dari anak-anak hingga orang dewasa, selalu jadi favorit. Tak hanya jadi camilan, donat juga cocok sebagai bekal atau hantaran. Popularitasnya pun kian meningkat berkat ragam variasi bentuk, isi, dan topping yang menggoda.

Tapi, tahukah kamu kalau donat punya sejarah panjang sebelum akhirnya jadi ikon kuliner global?

Berawal dari Olykoek Belanda

Banyak orang mengira donat berasal dari Amerika, padahal akar kulinernya justru dari Belanda. Pada abad ke-17, masyarakat Belanda mengenal kue goreng bernama olykoek atau oil cake, adonan manis yang digoreng dalam minyak.

Kudapan ini kemudian dibawa para imigran Belanda ke Amerika, tepatnya ke New Amsterdam (kini New York), dan dari sanalah donat mulai berevolusi.

Asal Usul Donat Bolong

Bentuk donat dengan lubang di tengah lekat kaitannya dengan Amerika. Kisah populer menyebutkan pada 1847, Kapten Hanson Gregory menciptakan lubang di tengah adonan agar matang lebih merata.

Sejak itu, donat ala Amerika berkembang pesat dan menjelma jadi bagian budaya pop, terutama dengan hadirnya waralaba donat yang mendunia.

Donat di Nusantara

Baca Juga: Jangan Sampai Ketinggalan! Promo 9.9 JCO Bikin Harimu Dua Kali Lebih Manis!

Donat diperkirakan hadir di Indonesia pada masa kolonial Belanda. Seiring waktu, kreasi lokal melahirkan donat kentang khas Indonesia yang lembut dan lebih mengenyangkan.

Kini, variasi donat semakin beragam: dari bomboloni (donat isi), cronut, mochi donut, hingga donat ubi. Inovasi ini membuat donat tak sekadar camilan ala Barat, tapi juga bagian dari kreasi kuliner Nusantara lintas generasi.

Donat Labu Lebih Sehat

Di tengah tren gaya hidup sehat, banyak konsumen kini lebih selektif memilih camilan. Menjawab kebutuhan itu, hadir kreasi baru yang lebih guilty-free yaitu Donat Labu Creamy Juara.

Resep ini mengombinasikan labu kuning yang kaya nutrisi, beta-karoten, dan vitamin A, dengan kelembutan kental manis Dairy Champ. Hasilnya adalah donat empuk, creamy, lezat, namun tetap lebih ramah bagi tubuh.

“Camilan manis masih bisa dinikmati selama porsinya wajar dan bahan yang digunakan lebih seimbang. Melalui inovasi Donat Labu Kuning Creamy Juara, kami ingin menunjukkan bahwa camilan bisa tetap nikmat sekaligus lebih aman dinikmati,” ujar Dodi Afandi, Marketing Manager PT Etika Beverages Indonesia.

Dengan sejarah panjang dan ragam inovasi yang terus lahir, donat kini bukan hanya camilan manis, melainkan bagian dari budaya kuliner yang terus berevolusi sesuai zaman.

Dari olykoek Belanda, donat bolong Amerika, hingga kreasi sehat di Indonesia, perjalanan donat membuktikan satu hal: camilan ini akan selalu punya tempat spesial di hati para pecinta makanan manis.

Resep Donat Labu Creamy Juara

Bahan Adonan:

  • 20 gr labu kuning kukus, dihaluskan
  • 250 gr tepung terigu protein tinggi
  • 1 sdt ragi instan
  • 1 sdm gula pasir
  • 1/2 sdt garam
  • 2 sdm susu bubuk (opsional)
  • 2 sdm kental manis Dairy Champ
  • 1 butir telur
  • 40 ml air hangat (sesuaikan)
  • 45 gr mentega atau margarin

Bahan Custard Filling:

  • 300 ml susu evaporasi Dairy Champ
  • 100 ml air
  • 3 butir kuning telur
  • 35 gr maizena (larutkan dengan sedikit air)
  • 60 gr kental manis Dairy Champ (sesuai selera)
  • 25 gr butter/margarin
  • 1 sdt vanila ekstrak atau bubuk
  • 3 sdm puree labu (opsional)

Cara Membuat

1. Membuat Adonan Donat:

  • Campur semua bahan kering: tepung, ragi, gula, garam, dan susu bubuk.
  • Masukkan labu halus, telur, dan kental manis. Aduk rata.
  • Tuang air hangat sedikit demi sedikit sambil diuleni hingga adonan mulai kalis.
  • Tambahkan mentega, uleni kembali hingga adonan elastis dan kalis sempurna.
  • Diamkan adonan dalam wadah tertutup ±30 menit hingga mengembang dua kali lipat.
  • Bentuk adonan menjadi bulatan-bulatan, diamkan lagi 15–20 menit.
  • Goreng dalam minyak panas dengan api kecil hingga kuning keemasan, balik sekali saja agar tidak menyerap minyak berlebih.
  • Tiriskan dan biarkan dingin sebelum diisi.

2. Membuat Custard Filling:

  • Panaskan susu evaporasi, air, puree labu (jika pakai), dan kental manis dengan api kecil hingga hangat (jangan sampai mendidih).
  • Kocok kuning telur, tambahkan larutan maizena, aduk rata.
  • Ambil sedikit campuran susu panas, tuang ke adonan telur untuk tempering, aduk cepat.
  • Tuang kembali ke panci, masak dengan api kecil sambil diaduk hingga mengental.
  • Matikan api, tambahkan butter dan vanila, aduk hingga licin dan creamy.
  • Tutup permukaan custard dengan plastik wrap menempel agar tidak berkulit, kemudian dinginkan.

3. Mengisi Donat:

  • Masukkan custard ke piping bag.
  • Lubangi sisi donat dan isi dengan custard, atau oleskan di atas donat sebagai topping.
  • Donat Labu Creamy Juara siap disajikan dan dinikmati!

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI