Apa Itu Golden Time Penyelamatan? Ramai DIbahas dalam Tragedi Ponpes Al Khoziny

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 03 Oktober 2025 | 14:16 WIB
Apa Itu Golden Time Penyelamatan? Ramai DIbahas dalam Tragedi Ponpes Al Khoziny
Tim SAR gabungan melakukan evakuasi santri yang tertimpa bangunan runtuh di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo. [Kantor SAR Kelas A Surabaya]

Suara.com - Belakangan ini istilah golden time evakuasi menuai sorotan publik usai tragedi ambruknya mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.

Tak sedikit warganet yang mempertanyakan makanya usai tim SAR gabungan menghentikan upaya golden time pada Kamis, 2 Oktober 2025 pukul 16.00 WIB. Lantas apa itu golden time penyelamatan?

Golden time dalam upaya penyelamatan ratusan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur resmi berakhir lantaran telah memasuki tenggat waktu yang ditentukan.

Usai golden time berakhir, maka kini upaya penyelamatan berubah menjadi evakuasi jenazah.

Apa Itu Golden Time Penyelamatan?

Istilah golden time menurut makna sederhanannya berarti waktu emas.

Dalam upaya penyelamatan korban bencana alam ataupun reruntuhan bangunan, hal ini merujuk pada periode atau waktu paling krusial bagi tim penyelamat untuk menyelamatkan korban dalam kondisi hidup.

Adapun batas waktu golden time sendiri umumnya dihitung sekitar 72 jam atau sama dengan tiga hari setelah peristiwa terjadi.

Memasuki fase ini, kemungkinan korban selamat masih tinggi lantaran manusia masih dapat bertahan tanpa makanan atau minum dalam rentang waktu tersebut.

Baca Juga: Terungkap! Alasan Haru Tim SAR Pilih 'Tangan Kosong' di Ponpes Al Khoziny

Usai fase golden time terlewati, maka peluang menemukan korban dalam keadaan hidup dipastikan semakin menurun drastis.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor utama seperti kekurangan oksigen, kelelahan, luka parah, kelaparan, hingga dehidrasi membuat kondisi korban semakin kritis dan akhirnya tidak dapat tertolong.

Dalam periode golden time ini, tim SAR menghindari penggunaan alat berat karena berisiko membuat korban yang masih hidup lebih terhimpit reruntuhan bangunan.

Setelah 72 jam berlalu, maka operasi pencarian beralih dari “rescue” ke “recovery”, itu berarti tim SAR tidak lagi mencari korban hidup tetapi beralih ke evakuasi jenazah.

Oleh karena itu, mereka akan menggunakan alat berat untuk memindahkan puing bangunan dan menemukan korban yang masih dinyatakan hilang.

Korban yang Masih Terjebak Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Buduran, Sidoarjo

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI