Dari Jembrana ke Amsterdam: Perjuangan Petani Kakao Raih Pengakuan Internasional!

Dinda Rachmawati Suara.Com
Senin, 06 Oktober 2025 | 11:56 WIB
Dari Jembrana ke Amsterdam: Perjuangan Petani Kakao Raih Pengakuan Internasional!
Pipiltin Cocoa Menghadirkan Cokelat "Raya Jembrana" (Dok. Istimewa)
Baca 10 detik
  • Kakao Jembrana meraih Cocoa of Excellence Silver Award 2023 berkat kerja keras petani dan dukungan Yayasan Kalimajari. Praktik agroforestri dan fermentasi melahirkan cokelat “Raya Jembrana” yang mendunia.
  • Dari Jembrana ke dunia, kakao lokal ini diakui berkat kualitas dan keberlanjutan. Generasi muda seperti Bli Kadek meneruskan semangat petani kakao.
  • “Raya Jembrana” hadir sebagai wujud rasa dan dedikasi petani Bali yang sukses membawa kakao Jembrana ke panggung global.

Suara.com - Kakao Jembrana sukses berada di panggung global. Ini merupakan merupakan buah kerja keras dari gotong royong para petani di Jembrana.

Namun untuk sampai pada tingkat global, mereka harus berhadapan dengan berbagai tantangan. Tentu untuk menghasilkan biji kakao berstandar internasional.

Berkat dedikasi dan disiplin yang tinggi, jerih payah mereka terbayar saat dunia memberikan pengakuan melalui Cocoa of Excellence Silver Award 2023, yang diumumkan di Amsterdam, Belanda, pada 2024.

Dukungan Yayasan Kalimajari, yang dipimpin oleh Ibu Agung Widiastuti, juga menjadi pilar penting. Sejak 2011, melalui program kakao berkelanjutan, ia menegaskan bahwa potensi ini sudah terlihat sejak lama.

Pipiltin Cocoa Menghadirkan Cokelat "Raya Jembrana" (Dok. Istimewa)
Pipiltin Cocoa Menghadirkan Cokelat "Raya Jembrana" (Dok. Istimewa)

“Sejak awal kami percaya, kakao Jembrana punya potensi dunia. Dengan komitmen petani untuk memproduksi biji fermentasi berkualitas, kita bisa membuktikan bahwa kakao Indonesia mampu bersaing di panggung internasional,” ujar Agung Widiastuti.

Lebih lanjut, ia memaparkan dua pilar utama di balik kualitas istimewa kakao Jembrana: agroforestri dan fermentasi.

“Agroforestry memberi ruang bagi petani untuk menjaga ekosistem sambil tetap produktif. Fermentasi adalah kunci kualitas, karena dari proses itu lahir karakter rasa yang membuat kakao Jembrana diakui dunia,” tambah dia 

Ini pula yang menjadikan Pipiltin Cocoa menghadirkan cokelat "Raya Jembrana". Cokelat ini memiliki keunikan karena memiliki aroma buah, rempah, dan sentuhan madu di ujung rasa. 

Sebagai estafet keberlanjutan, I Made Dwi Mahardiasa (Bli Kadek), menjadi petani muda berusia 20 tahun dari Desa Candikusuma, turut serta menghasilkan biji kakao berkualitas.

Baca Juga: Sebelum Ditangkap, Delpedro Marhaen Ungkit 'Parcok' di 2024: Polisi Sedang Memanen Dosa-dosanya!

Ketika ditanya mengenai keputusannya untuk tetap bertani di tengah arus urbanisasi yang menarik teman-teman sebayanya, ia menjawab dengan penuh keyakinan.

“Banyak teman sebaya saya pindah ke kota. Tapi saya percaya kebun kakao punya masa depan," kata Bli Kadek.

Ia menambahkan, "di sini saya bisa membangun sesuatu, bukan hanya untuk saya sendiri, tapi juga untuk keluarga dan desa. Generasi muda harus melanjutkan supaya cerita kakao Jembrana tidak berhenti di orang tua kami.”

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI