Dari Mana Nama 'Tolpit'? Kue Tradisional Bantul yang Kini Jadi Warisan Budaya Takbenda

Selasa, 07 Oktober 2025 | 19:15 WIB
Dari Mana Nama 'Tolpit'? Kue Tradisional Bantul yang Kini Jadi Warisan Budaya Takbenda
Kue Tolpit atau kontol kejepit dari Bantul, Jogja (instagram.com/omahwetanyk)
Baca 10 detik
  • Kue tolpit telah ditetapkan oleh Kementerian Kebudayaan RI sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia, menandakan statusnya sebagai bagian dari identitas budaya Jawa.
  • Kue ini dulunya dikenal sebagai adrem dan disajikan dalam tradisi panen sebagai bentuk penghormatan kepada Dewi Sri, dewi kesuburan dalam kepercayaan masyarakat Jawa.
  • Meski namanya terkesan nyeleneh, bentuk dan teknik pembuatannya yang khas menjadikan tolpit tetap lestari dan dijajakan di pasar tradisional serta acara budaya seperti Pasar Kangen di Yogyakarta.

Suara.com - Kementerian Kebudayaan RI telah menetapkan kuliner khas Bantul, Yogyakarta, bernama 'tolpit' atau adrem sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia.

Penetapan tersebut menandakan bahwa kue tradisional tersebut bukan hanya jajanan pasar biasa, melainkan menjadi identitas budaya Jawa.

Pada masa lampau, kue ini dihidangkan dalam upacara panen sebagai wujud syukur kepada Dewi Sri, sosok yang dipercaya sebagai dewi kesuburan oleh masyarakat Jawa.

Saat ini, tolpit masih dijaga kelestariannya oleh para pembuat di Bantul, menjadikannya bagian dari warisan kuliner yang menyimpan nilai ketenangan dan pengampunan dalam tiap gigitannya.

Asal-usul Kue Tolpit

Dihimpun dari berbagai sumber, dulunya kue ini dinamai sebagai kue adrem dan terdokumentasi dalam Serat Centhini pada abad ke-18M. Seiring perkembangan zaman, masyarakat banyak menyebutnya sebagai 'tolpit'.

Meski namanya terkesan nyeleneh, penamaan tolpit justru menjadi daya tarik unik bagi para pembuatnya.

Konon, penamaan itu terinspirasi dari bentuk kue yang menyerupai skrotum pria serta teknik memasak yang menggunakan sumpit untuk menjepit adonan saat mulai mengembang.

Bahan dan Proses Pembuatan Tolpit

Baca Juga: 2 Cucu Mahfud MD Jadi Korban Keracunan MBG di Jogja: Muntah-muntah Sampai Dirawat 4 Hari di RS

Kue tolpit dibuat dari bahan dasar tepung beras, kelapa parut, dan gula merah atau gula jawa yang dilelehkan. Gula inilah yang menjadi ciri khas dari rasa toplit.

Proses pembuatannya dimulai dengan mencampur tepung dan kelapa, lalu menambahkan gula cair hingga membentuk adonan yang bisa dibentuk.

Setelah itu, adonan dibulatkan menyerupai bakso, dipipihkan di atas daun pisang, dan digoreng. Ketika sudah cukup matang, adonan dibalik dan ditekan menggunakan sumpit hingga membentuk 3 tangkai.

Kue tolpit ini masih dijajakan di pasar tradisional di Yogyakarta. Bahkan, akan selalu tersedia dalam acara-acara tahunan Jogja seperti Pasar Kangen.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI