Suara.com - Usai kalah 1-0 dari Irak di pertandingan hari Minggu (12/10/2025), maka dipastikan bahwa Timnas Indonesia gagal maju ke Piala Dunia 2026. Patrick Kluivert selaku pelatih pun jadi sorotan, tetapi ia menyebut skuad Garuda sudah tampil cukup baik sampai akhirnya harus kebobolan pada menit ke-76 lewat gol Zidane Iqbal.
“Jika Anda menonton pertandingan melawan Irak, Anda akan menyadari bahwa kami memang tim yang lebih baik dalam jangka waktu yang lama, tetapi skornya tidak mencerminkan alur permainan,” ujar Kluivert.
Patrick Kluivert diangkat menjadi pelatih Timnas Indonesia pada awal Januari 2025, menggantikan Shin Tae-yong. Sejauh ini, ia sudah mendampingi skuad Garuda dalam enam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Sepanjang perjalanan ini, Indonesia empat kali kalah da dua kali menang. Skuad Garuda berhasil mencetak 5 gol dan 15 kali kebobolan.
“Semua hasil yang kami raih bagus dan saya pikir kami telah berkembang pesat sebagai tim, baik secara individu maupun kolektif. Sulit rasanya melihat impian Piala Dunia sirna,” lanjut Kluivert.
Meski belum genap setahun membina skuad Garuda, karir Patrick Kluivert terbilang sudah cukup panjang. Karena itulah, kekayaannya patut diperhitungkan.
Kekayaan Patrick Kluiver
Patrick Kluivert dikenal bukan hanya karena prestasinya sebagai pemain legendaris, tetapi juga karena penghasilannya yang besar baik selama berkarier di lapangan maupun setelah pensiun.
Mengutip beberapa laporan publikasi luar negeri, kekayaan bersih Kluivert diperkirakan mencapai USD 15 juta atau sekitar Rp240 miliar. Sumber pendapatannya berasal dari kontrak sebagai pemain, pelatih, hingga aktivitas di luar sepak bola seperti menjadi duta dan analis pertandingan.
Saat masih aktif bermain, Kluivert sempat memperkuat beberapa klub besar Eropa seperti Ajax Amsterdam, AC Milan, dan FC Barcelona. Di masa jayanya bersama Barcelona, ia menjadi salah satu striker dengan bayaran tertinggi di La Liga.
Baca Juga: Ole Romeny Sakit Tapi Tak Berdarah Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026
Setelah gantung sepatu, ia tetap berkiprah di dunia sepak bola melalui berbagai posisi kepelatihan, mulai dari asisten pelatih tim nasional Belanda, direktur teknik Paris Saint-Germain, hingga pelatih kepala beberapa klub Eropa.
Selain dari dunia sepak bola, Kluivert juga memperoleh pemasukan dari kerja sama komersial dan investasi properti di Belanda dan Spanyol. Ia diketahui memiliki beberapa aset berupa rumah dan apartemen mewah di dua negara tersebut.
Kontrak Kluivert bersama Timnas Indonesia juga disebut bernilai cukup tinggi. Meskipun besaran pastinya tidak diungkap ke publik, sejumlah sumber memperkirakan bahwa ia menerima gaji tahunan mencapai miliaran rupiah, setara dengan pelatih asing top Asia lainnya. Dengan latar belakang panjang di level internasional, nilai tersebut dinilai sepadan dengan pengalaman dan reputasinya.
Sepak Terjang Patrick Kluivert bersama Timnas Indonesia
Patrick Kluivert resmi ditunjuk sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia pada Januari 2025, menggantikan Shin Tae-yong. Penunjukan ini sempat menjadi sorotan karena Indonesia untuk pertama kalinya dipimpin oleh mantan pemain kelas dunia yang pernah tampil di Piala Dunia 1998 dan mencetak lebih dari 40 gol untuk Timnas Belanda.
Sejak awal kepemimpinannya, Kluivert membawa pendekatan yang menekankan disiplin taktik, penguasaan bola, dan agresivitas di lini depan. Ia kerap terlihat memotivasi para pemain muda untuk bermain lebih percaya diri dan tidak takut menghadapi lawan-lawan kuat di kualifikasi Piala Dunia. Dalam beberapa laga uji coba, Indonesia tampil lebih rapi dan efisien, meskipun hasil akhirnya belum konsisten.