Pojok Literasi di Muara: Bukti Nyata Dongeng Bentuk Generasi Penerus yang Cerdas dan Berkarakter

Dinda Rachmawati Suara.Com
Sabtu, 18 Oktober 2025 | 14:05 WIB
Pojok Literasi di Muara: Bukti Nyata Dongeng Bentuk Generasi Penerus yang Cerdas dan Berkarakter
Pojok Literasi di Muara: Bukti Nyata Dongeng Bentuk Generasi Penerus yang Cerdas dan Berkarakter (Dok. Istimewa)
Baca 10 detik
  • Kegiatan Pojok Literasi di Desa Muara menghadirkan dongeng interaktif yang mengajarkan nilai kebaikan, keberanian, dan cinta tanah air kepada anak-anak dengan cara menyenangkan.
  • Relawan berbagi kisah inspiratif, membuat anak-anak belajar sambil tertawa dan pulang dengan semangat baru untuk terus belajar.
  • Mendongeng terbukti bermanfaat untuk menumbuhkan empati, imajinasi, serta karakter anak, menjadikannya metode belajar yang hangat dan bermakna.

Suara.com - Mendongeng sudah lama dikenal sebagai sarana belajar yang efektif dan menyenangkan bagi anak-anak. Melalui cerita, anak tidak hanya terhibur, tetapi juga belajar mengenal nilai-nilai kehidupan.

Dongeng juga dapat membantu mereka mengembangkan empati, daya imajinasi, kemampuan bahasa, serta rasa percaya diri. Menurut banyak psikolog anak, mendongeng juga melatih konsentrasi dan kemampuan berpikir kritis. 

Saat anak mendengarkan kisah, mereka berusaha memahami alur cerita, mengenali karakter, dan menebak apa yang akan terjadi selanjutnya, sebuah proses yang secara alami merangsang daya pikir.

Selain itu, nilai-nilai yang terkandung dalam dongeng, seperti keberanian, kejujuran, dan kerja sama, menjadi pondasi karakter yang kuat bagi anak-anak di masa depan. 

Cerita yang disampaikan dengan cara hangat juga membantu mempererat hubungan antara anak dan pendengar, baik guru, orang tua, maupun relawan.

Hal inilah yang menjadi latar belakang acara yang bertajuk “Mari Mendongeng untuk Anak-anak” digelar baru-baru ini Desa Muara, Kecamatan Teluknaga, Kamis (9/10/2025) lalu.

Dalam acara yang menjadi bagian dari program Pojok Literasi itu, ratusan anak tampak bersemangat duduk di halaman terbuka, tertawa lepas sambil menyimak kisah yang dibawakan para relawan Komunitas Tzu Chi–Agung Sedayu Group (ASG). 

Di sini, anak-anak belajar lewat cara yang menyenangkan dan penuh imajinasi. Kegiatan tersebut tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sarana edukatif. 

Sepanjang bulan Oktober, kegiatan Pojok Literasi memang telah menghadirkan empat rangkaian aktivitas yang dikaitkan dengan semangat Sumpah Pemuda. 

Baca Juga: Ulasan Buku Minderella, Kisah tentang Cinderella yang Suka Minder

Anak-anak diajak untuk belajar sambil bermain, dari mendengarkan dongeng, menjawab kuis interaktif, menonton film sejarah, menggambar peta Indonesia, hingga belajar berhitung bersama pengajar setempat.

Suasana minggu pertama berlangsung meriah. Para relawan tampil ekspresif saat membawakan kisah penuh pesan moral tentang kebaikan, keberanian, dan cinta tanah air. 

Setiap tawa dan tepuk tangan anak-anak menjadi bukti bahwa mereka belajar sesuatu yang berharga tanpa merasa digurui.

“Rasanya menyentuh sekali bisa ikut di sini. Kami senang karena kegiatan seperti ini bukan hanya membahagiakan anak-anak, tapi juga memberi makna bagi kami para relawan,” ujar Veronica, salah satu relawan.

Belajar yang Membumi dan Bermakna

Program Pojok Literasi di Muara menunjukkan bahwa belajar tidak selalu harus dilakukan di ruang kelas. Lewat kegiatan seperti mendongeng, anak-anak dapat memahami pelajaran hidup dengan cara yang ringan dan menyenangkan.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI