Kini, ribuan santri dari seluruh dunia menimba ilmu di Dar al-Musthafa, termasuk dari Indonesia. Bahkan, santri asal Indonesia termasuk angkatan pertama yang menempuh pendidikan di sana saat pesantren itu berdiri pada 1996. Dari merekalah kecintaan terhadap Habib Umar terus menyebar di tanah air.
Selain berdakwah, Habib Umar juga dikenal sebagai penulis dan penyair keagamaan. Salah satu karyanya yang paling populer adalah Ad-Dhiyaullami’ (Cahaya yang Terang Benderang), kitab maulid yang dibaca di berbagai negara sebagai ungkapan cinta kepada Nabi Muhammad SAW.
Ia juga menulis sejumlah karya penting seperti al-Dhakirah al-Musharrafah, Mukhtar al-Hadith, Nur al-Iman, Qutuf al-Falihin, dan Qabas al-Nur al-Mubin — yang merupakan ringkasan dari karya monumental Imam al-Ghazali, Ihya’ Ulum al-Din.
Sebagai ulama karismatik, Habib Umar aktif berdakwah lintas benua, dari Timur Tengah, Afrika, Asia Tenggara, hingga Eropa dan Amerika. Ia dikenal karena gaya dakwahnya yang sejuk, penuh kasih sayang, dan menekankan akhlak mulia.
Demikian itu informasi soal Habib Umar bin Hafidz keturunan apa. Melalui pesan-pesan damainya, Habib Umar bin Hafidz terus meneruskan warisan para leluhur dari Ba Alawi, menjaga cahaya ajaran Rasulullah agar tetap hidup di hati umat Islam seluruh dunia.
Kontributor : Mutaya Saroh