Berkaca dari Clara Shinta, Begini Cara Mengatasi Masalah Rumah Tangga Menurut Islam

Nur Khotimah Suara.Com
Kamis, 23 Oktober 2025 | 15:35 WIB
Berkaca dari Clara Shinta, Begini Cara Mengatasi Masalah Rumah Tangga Menurut Islam
Ilustrasi pernikahan. (Google AI Studio)

Suara.com - Kabar retaknya pernikahan selebgram Clara Shinta dengan Muhammad Alexander Assad menyedot perhatian publik. Bagaimana tidak, keduanya baru menikah kurang dari 2 bulan.

Terlebih, Clara Shinta juga blak-blakan curhat mengenai pemicu masalah rumah tangganya bersama sang suami di media sosial.

Salah satu yang disayangkan oleh Clara Shinta adalah sikap sang suami setiap kali ada masalah. Di mana suami Clara Shinta disebut kerap melakukan silent treatment.

"Meskipun letak kesalahan terakhir ada di diriku, namun aku bingung untuk menyelesaikannya dengan cara apalagi karena semuanya silent, silent treatment," curhat Clara Shinta, dilansir pada Kamis, 23 Oktober 2025.

"Sebenarnya masalahnya bisa diselesaikan dengan baik namun beliau memilih untuk pulang ke rumahnya dan tidak berkomunikasi dengan aku. Aku merasa capek kalau setiap masalah diselesaikan dengan pisah rumah terus menerus," imbuhnya.

Clara Shinta dan Suami (Instagram)
Clara Shinta dan Suami (Instagram)

Berkaca dari pernikahan Clara Shinta, Islam sebenarnya memiliki cara mengatasi masalah rumah tangga.

Jika merujuk pada cara-cara seorang muslim, ini adalah tips untuk mengatasi keretakan rumah tangga, apalagi jika akarnya adalah masalah emosional.

1. Sabar dan Menahan Ego

Kesabaran dan menahan ego sebagai salah satu sikap dalam berumah tangga turut dijelaskan dalam Al-Qur’an. "Dan bergaullah dengan mereka (istri-istri) secara patut." (QS. An-Nisa: 19).

Baca Juga: Suami Baru Mualaf, Clara Shinta Ajari Cara Ucap Talak Tapi Endingnya..

Dari ayat di atas, seorang muslim dapat belajar bahwa ketika terjadi konflik dalam rumah tangga, maka jangan langsung membalas dengan amarah. Ayat tersebut diperkuat dengan hadis Rasulullah yang menyebutkan bahwa orang yang kuat bukanlah yang menang dalam gulat, tapi orang kuat adalah yang mampu menahan amarah. (HR. Bukhari dan Muslim)

Untuk mengamalkan hadis tersebut langkah paling praktis yang bisa dilakukan ketika berkonflik dengan pasangan adalah diam sejenak, kemudian berwudu. Sebagai resolusi konflik, pasangan bisa mencari waktu yang tepat untuk berdiskusi dengan kepala dingin.

2. Komunikasi dengan Lembut dan Terbuka

Dalam Islam, suami adalah pemimpin keluarga, tetapi bukan berarti bisa bersikap otoriter kepada pasangannya. Ia tetap harus mendengarkan pendapat istri.

Hal ini juga dicontohkan oleh Rasulullah yang selalu berdialog dengan istri-istrinya. Bahkan mendengarkan dan menerima saran dari istri-istrinya.

Dalam menjaga kepercayaan suami, istri juga melakukan kebaikan dan menjaga dirinya. Untuk mempraktikkan ini pasangan bisa mencari waktu yang tenang untuk berbicara berdua tanpa emosi. Pilih juga kata-kata yang lembut untuk meminimalisir konflik.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI