Sosok Ibu Timothy Anugerah, Besar Hati Maafkan Pembully Anaknya Ternyata Seorang Pengajar

Husna Rahmayunita Suara.Com
Sabtu, 25 Oktober 2025 | 11:19 WIB
Sosok Ibu Timothy Anugerah, Besar Hati Maafkan Pembully Anaknya Ternyata Seorang Pengajar
Sosok Ibu Timothy Anugerah yang Besar Hati Maafkan Pembully Anaknya

Suara.com - Kabar meninggalnya Timothy Anugerah Saputra (22), mahasiswa Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana (Unud) Bali, menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan publik.

Kepergian Timothy yang diduga berkaitan dengan tindakan bullying mengguncang hati banyak orang. Namun, di tengah gelombang amarah dan kesedihan, sang ibu, Sharon (48).

Betapa tidak, ia menunjukkan ketegaran luar biasa setelah kehilangan sang putra sematawayang. Bahkan memilih memaafkan para pelaku dan bahkan menganggap mereka sebagai anaknya sendiri.

Lantas siapakan sosok Sharon, ibunda Timothy Anugerah? Intip profilnya berikut ini.

Pemaaf

Klarifikasi Ibu Timothy Mahasiswa Unud (YouTube/CURHAT BANG Denny Sumargo)
Klarifikasi Ibu Timothy Mahasiswa Unud (YouTube/CURHAT BANG Denny Sumargo)

Dalam podcast Curhat Bang Denny Sumargo yang tayang pada Kamis (23/10/2025), Sharon hadir sebagai bintang tamu.

Dengan suara bergetar namun penuh kasih, ia bercerita tentang bagaimana ia memilih untuk mengikhlaskan kepergian putra kesayanganya.

Sharon berdamai dengan keadaan dan memaafkan para pembully putranya hingga menganggap merek sebagai anak.

 “Saya akan punya 11 anak baru,” katanya lirih, merujuk pada sebelas mahasiswa Unud yang diduga terlibat dalam kasus perundungan terhadap Timothy.

Baca Juga: MenHAM Pigai Desak Polisi Usut Kematian Mahasiswa Unud Timothy Anugerah: Ada Kaitan Bullying?

“Yang tante ingin lihat adalah mereka jadi orang benar, membantu orang lain, dan hidup dalam hikmat Tuhan,” ujarnya penuh harap. Baginya, pengampunan bukan berarti melupakan, tetapi membuka jalan agar tidak ada lagi anak yang harus kehilangan masa depan karena kekerasan dan ejekan.

Sharon juga mengungkapkan bahwa pihak Kementerian Pendidikan Tinggi telah mendatangi keluarga dan menindaklanjuti kasus ini dengan serius.

Namun ia menekankan bahwa permasalahan bullying tidak hanya terjadi di satu universitas. “Ini bukan cuma soal Unud. Ini soal seluruh institusi pendidikan di Indonesia. Pendidikan kita harus dibenahi dari bawah,” tegasnya.

Ia menyerukan agar Kemdikti bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menangani masalah ini sejak dini.

“Apa yang terjadi di universitas itu akar masalahnya sudah dimulai sejak kecil. Pendidikan karakter harus ditanamkan dari rumah dan sekolah dasar,” tambahnya.

Sharon berharap kematian anaknya menjadi “wake up call” bagi masyarakat dan pemerintah untuk menindak tegas segala bentuk kekerasan verbal maupun nonverbal di dunia pendidikan.

Penyayang, Religius

Dalam berbagai kesempatan, tidak hanya di channel Youtube Curhat Bang Denny Sumargo saja, Sharon menggambarkan Timothy sebagai anak yang hangat, cerdas, dan berhati lembut.

Menurut Sharon, Timothy selalu menyiapkan catatan. Ketika catatan itu dipinjam teman-temannya, dia akan selalu suka membantu dan bahkan menjelaskan hal-hal sulit dari pelajaran sekolah yang belum dipahami teman-temannya.

potret Timothy Anugerah Saputra (X.com/rzkdhl)
potret Timothy Anugerah Saputra (X.com/rzkdhl)

Meski sempat muncul dugaan bahwa Timothy mengalami tekanan dari lingkungan kampus, Sharon menegaskan bahwa anaknya sebenarnya bahagia menjalani perkuliahan. Namun, setelah kabar meninggalnya Timothy merebak, tangkapan layar grup WhatsApp berisi ejekan terhadap korban menjadi viral.

Sebelas mahasiswa yang disebut-sebut terlibat dalam percakapan tersebut dan telah memberikan klarifikasi, tetapi penjelasan mereka justru menimbulkan kemarahan publik.

Kesebelas mahasiswa tersebut adalah Callista Amore Manurung, James Halim, Erick Gonata, Leonardo Jonathan Handika Putra, Maria Victoria Viyata Mayos, Muhammad Riyadh Alvitto Satriyaji Pratama, Ryan Abel, AA Ngurah Nanda Budiadnyana, Vito Simanungkalit, Jetro Ferdio, dan Ayu Tasyantari.

Di tengah penyelidikan yang masih berjalan, Sharon menunjukkan ketabahan luar biasa. Ia tidak menuntut hukuman berat, melainkan berharap para pelaku bisa berubah menjadi manusia yang lebih baik. 

Ketika Denny Sumargo menanyakan apakah ada pesan yang belum sempat disampaikan kepada Timothy, Sharon meneteskan air mata. 

“Mami sayang sama Timi. Mami bangga sama Timi. Timi tahu bahwa Timi punya dampak besar untuk membuat bangsa ini jadi lebih baik,” ucapnya lirih.

Ia juga menutup wawancara dengan doa. Sharon memohon agar Tuhan menyembuhkan luka hati setiap korban perundungan dan memberi kekuatan bagi mereka yang sedang berjuang. 

Dosen, Terpelajar

Mengenai latar belakang sosok ibu dari almarhum Timothy Anugerah Saputra, ternyata ia bukan berasal dari kalangan biasa.

Di tengah-tengah momen bercerita soal Timothy di atas, sang ibu sempat menyebut bahwa putranya lahir di Banjarnegara, di salah satu rumah sakit milik keluarga. 

Tak hanya itu, Sharon diketahui merupakan seorang dosen yang memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun sebagai pengajar. 

Lewat Story Instagram, Denny Sumargo pun sempat menyinggung soal latar belakang ibu Timothy sebagai dosen salah satu kampus swasta di Bandung.

"Timothy dan ibunya dulu awalnya tinggal di Bandung. Ibunya pengajar di Universitas Maranatha," kata Densu.

Dengan pendidikan dan pengalaman yang dimiliki, Sharon sempat berdiskusi untuk skripsi bersama Timothy sebelum sang putra meninggal dunia. 

Demikian itu kisah sosok ibu Timothy Anugerah. Semoga ketulusannya mengampuni para pembully membuahkan perubahan positif sesuai doanya pada kesebelas anak yang disebutkan terlibat dalam kasus pembullyan Timothy.

Kontributor : Mutaya Saroh

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI