Kisah Istri Pengemudi yang Berdaya: Perjalanan Bu Tami dari Dapur Rumah ke Usaha Roti Laris

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 07 November 2025 | 15:33 WIB
Kisah Istri Pengemudi yang Berdaya: Perjalanan Bu Tami dari Dapur Rumah ke Usaha Roti Laris
Ibu Tami pemilik usaha Dapur Mitmut. (dok. Bluebird)
Baca 10 detik
  • Bu Tami, istri seorang pengemudi, berhasil mengembangkan usaha roti rumahan “Dapur Mitmut” berkat pelatihan yang ia ikuti melalui komunitas Kartini Bluebird.
  • Program ini memberi keterampilan boga dan dukungan wirausaha yang mampu meningkatkan kemandirian ekonomi keluarga.
  • Kartini Bluebird kini telah membantu lebih dari 1.300 perempuan untuk bertumbuh, berkarya, dan berdaya di berbagai kota.

Suara.com - Perjalanan Bu Tami, istri seorang pengemudi dari kawasan Ciputat, menjadi contoh bagaimana perempuan bisa bangkit dan mandiri melalui keterampilan sederhana yang dirawat dengan ketekunan. Dari dapur rumah dan hobi memasak, ia kini dikenal lewat merek “Dapur Mitmut”, usaha roti rumahan yang terus berkembang dan membantu menopang ekonomi keluarga.

Kisah Bu Tami semakin berwarna setelah ia bergabung dengan Kartini Bluebird, komunitas pemberdayaan istri dan putri pengemudi Bluebird yang telah berjalan sejak 2014. Komunitas ini menyediakan berbagai pelatihan keterampilan seperti tata boga, menjahit, tata rias, hingga pembekalan kewirausahaan seperti pengelolaan keuangan dan teknik promosi digital. Hingga kini, Kartini Bluebird memiliki lebih dari 1.300 anggota.

Awalnya, Bu Tami hanya ingin mengasah kemampuan memasaknya, namun ia menghadapi tantangan klasik: tidak ada yang menjaga anak di rumah.

“Suami sempat khawatir karena tidak ada yang mengurus anak saat saya ikut kelas,” ceritanya.

Solusinya sederhana tapi berani — ia membawa anaknya hadir di setiap pelatihan.

Dari kelas boga inilah lahir berbagai resep dasar yang kemudian dimodifikasi sesuai kreasi pribadi. Hasilnya adalah roti dengan cita rasa khas, yang kemudian menjadi produk utama “Dapur Mitmut”. Dari berbagi kepada tetangga, pesanan mulai berdatangan melalui WhatsApp, hingga akhirnya produknya kini dipasarkan di kantin Kartini Bluebird Mampang.

Bu Tami bukan satu-satunya yang merasakan dampak pemberdayaan ini.

Kartini Bluebird juga mendirikan kantin komunitas yang dikelola para ibu anggota sebagai ruang berkarya dan mencari penghasilan tambahan. Dimulai dari Pool Sutoyo pada 2018, kini kantin komunitas telah berkembang ke Mampang dan Caready, beroperasi 24 jam untuk melayani pengemudi dan karyawan.

“Sekarang saya jauh lebih independen. Beban ekonomi tidak lagi hanya ditanggung suami. Program Kartini benar-benar membantu kami para istri pengemudi,” ungkap Bu Tami penuh syukur.

Baca Juga: Bedu Tetap Transfer Rp50 Juta per Bulan ke Mantan Istri Meski Sudah Cerai, Buat Apa Saja?

Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto (Andre) Djokosoetono, mengatakan bahwa Kartini Bluebird adalah bagian dari komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga besar pengemudi. Ia menekankan bahwa pengemudi dan keluarganya adalah pilar penting dalam layanan perusahaan.

“Melalui Kartini Bluebird, kami ingin para istri dan putri pengemudi bisa berkembang dan mandiri secara ekonomi,” ujarnya.

Selama 11 tahun, Kartini Bluebird telah menghadirkan ratusan pelatihan dan berkolaborasi dengan berbagai mitra agar ibu-ibu peserta semakin terampil dan siap memulai usaha rumahan. Mereka juga aktif dalam kegiatan sosial internal perusahaan, memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas.

Kini, Kartini Bluebird sudah hadir di 10 pool di Jakarta serta berkembang ke Bandung dan Surabaya. Ke depan, program ini akan terus diperluas ke kota-kota tempat Bluebird beroperasi agar semakin banyak perempuan memiliki kesempatan yang sama seperti Bu Tami.

Kisah “Dapur Mitmut” menjadi bukti bahwa ruang belajar, lingkungan yang mendukung, dan keberanian untuk melangkah dapat mengubah hidup seorang perempuan—bahkan dimulai dari dapur rumah yang sederhana.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI