Suara.com - Sebuah ledakan mengguncang lingkungan SMAN 72 Jakarta di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11/2025) siang.
Peristiwa itu terjadi tepat saat waktu salat Jumat dan menyebabkan sedikitnya 50 orang luka-luka, termasuk beberapa siswa yang sedang berada di area musala sekolah.
Meski tidak ada korban jiwa, insiden ini langsung memicu penyelidikan mendalam karena di lokasi ditemukan dua pucuk "senjata", sebuah rompi militer berwarna hijau, serta tulisan-tulisan yang diduga memiliki makna ideologis.
Warga sosmed ramai mempertanyakan apa arti "For Agartha", tulisan di senjata ledakan SMA 72 Jakarta.
Benda yang diduga menjadi salah satu pemicu kekhawatiran mirip senjata laras panjang berwarna hitam yang tampak dalam berbagai foto yang beredar di media sosial.
Pada bagian selongsong tertulis kalimat "14 Words. For Agartha", sementara di bagian lain terdapat nama "Brenton Tarrant" dan kalimat "Welcome to Hell".

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan bahwa dua senjata yang ditemukan di lokasi merupakan senjata mainan atau replika, bukan senjata api asli.
Namun, pihaknya tidak ingin terburu-buru menyimpulkan makna dari tulisan-tulisan yang terdapat pada senjata tersebut.
Selain itu, terkait dengan keributan apa arti "For Agartha", Sigit menyatakan tulisan-tulisan itu akan didalami terlebih dulu untuk memahami karakter dan kondisi kejiwaan dari terduga pelaku.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Bakal Rilis Tentang Ledakan SMAN 72 Jakarta yang Lukai Puluhan Siswa
Dari hasil pemeriksaan awal, terduga pelaku ledakan diduga merupakan siswa di sekolah tersebut, berinisial F, siswa kelas XII.
Berdasarkan kesaksian teman-teman sekelasnya, F dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tertutup. Saat ini, ia dilaporkan masih hidup dan menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat luka serius yang dideritanya.
Lalu, Apa Arti For Agartha?
Tulisan "For Agartha" menjadi sorotan utama di media sosial karena dianggap tidak lazim. Dalam berbagai forum daring, istilah Agartha sering dikaitkan dengan mitologi dunia bawah tanah yang dipercaya oleh sebagian kelompok mistik dan teori konspirasi.
Agartha digambarkan sebagai peradaban tersembunyi di inti bumi yang dihuni oleh ras superior dan berteknologi tinggi.
Dalam konteks ekstremisme, istilah ini kadang digunakan secara simbolik untuk menyebut "tanah suci" atau "dunia baru" yang ingin dicapai oleh para pengikut ideologi tertentu.
Selain tulisan "For Agartha", ada pula tulisan "14 Words" yang merupakan frasa yang lebih dikenal di kalangan gerakan supremasi kulit putih di Barat.