Apa Arti For Agartha? Tulisan di 'Senjata' TKP Ledakan SMA 72 Jakarta Bikin Geger

Nur Khotimah Suara.Com
Sabtu, 08 November 2025 | 12:48 WIB
Apa Arti For Agartha? Tulisan di 'Senjata' TKP Ledakan SMA 72 Jakarta Bikin Geger
Kondisi SMA Negeri 72 Jakarta dijaga ketat oleh aparat TNI pada Sabtu (8/11/2025), sehari setelah insiden ledakan yang terjadi di area sekolah. [Suara.com/Yaumal]

Suara.com - Sebuah ledakan mengguncang lingkungan SMAN 72 Jakarta di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11/2025) siang.

Peristiwa itu terjadi tepat saat waktu salat Jumat dan menyebabkan sedikitnya 50 orang luka-luka, termasuk beberapa siswa yang sedang berada di area musala sekolah. 

Meski tidak ada korban jiwa, insiden ini langsung memicu penyelidikan mendalam karena di lokasi ditemukan dua pucuk "senjata", sebuah rompi militer berwarna hijau, serta tulisan-tulisan yang diduga memiliki makna ideologis.

Warga sosmed ramai mempertanyakan apa arti "For Agartha", tulisan di senjata ledakan SMA 72 Jakarta.

Benda yang diduga menjadi salah satu pemicu kekhawatiran mirip senjata laras panjang berwarna hitam yang tampak dalam berbagai foto yang beredar di media sosial.

Pada bagian selongsong tertulis kalimat "14 Words. For Agartha", sementara di bagian lain terdapat nama "Brenton Tarrant" dan kalimat "Welcome to Hell".

Penampakan dua senjata api yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) di SMA Negeri 72, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025). (ANTARA/HO-Humas Polda Metro Jaya)
Penampakan dua "senjata" yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) di SMA Negeri 72, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025). (ANTARA/HO-Humas Polda Metro Jaya)

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan bahwa dua senjata yang ditemukan di lokasi merupakan senjata mainan atau replika, bukan senjata api asli.

Namun, pihaknya tidak ingin terburu-buru menyimpulkan makna dari tulisan-tulisan yang terdapat pada senjata tersebut. 

Selain itu, terkait dengan keributan apa arti "For Agartha", Sigit menyatakan tulisan-tulisan itu akan didalami terlebih dulu untuk memahami karakter dan kondisi kejiwaan dari terduga pelaku.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Bakal Rilis Tentang Ledakan SMAN 72 Jakarta yang Lukai Puluhan Siswa

Dari hasil pemeriksaan awal, terduga pelaku ledakan diduga merupakan siswa di sekolah tersebut, berinisial F, siswa kelas XII.

Berdasarkan kesaksian teman-teman sekelasnya, F dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tertutup. Saat ini, ia dilaporkan masih hidup dan menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat luka serius yang dideritanya.

Lalu, Apa Arti For Agartha?

Tulisan "For Agartha" menjadi sorotan utama di media sosial karena dianggap tidak lazim. Dalam berbagai forum daring, istilah Agartha sering dikaitkan dengan mitologi dunia bawah tanah yang dipercaya oleh sebagian kelompok mistik dan teori konspirasi. 

Agartha digambarkan sebagai peradaban tersembunyi di inti bumi yang dihuni oleh ras superior dan berteknologi tinggi.

Dalam konteks ekstremisme, istilah ini kadang digunakan secara simbolik untuk menyebut "tanah suci" atau "dunia baru" yang ingin dicapai oleh para pengikut ideologi tertentu.

Selain tulisan "For Agartha", ada pula tulisan "14 Words" yang merupakan frasa yang lebih dikenal di kalangan gerakan supremasi kulit putih di Barat.

Kalimat lengkapnya berbunyi: "We must secure the existence of our people and a future for white children."

Ungkapan ini berasal dari ideolog ekstremis David Lane dan sering muncul pada insiden kekerasan bermotif rasial di luar negeri.

Tulisan-tulisan lain di senjata tersebut adalah nama-nama seperti Brenton Tarrant, Luca Traini, dan Alexandre Bissonnette. 

Ini memperkuat dugaan bahwa pelaku terinspirasi oleh serangan teroris di luar negeri. Ketiganya merupakan pelaku penembakan masjid di Selandia Baru (2019), Italia (2018), dan Kanada (2017) yang menargetkan jamaah Muslim saat beribadah.

Brenton Tarrant, misalnya, adalah pelaku penembakan massal di Christchurch, Selandia Baru, yang menewaskan 51 orang dan melukai 89 lainnya.

Ia dikenal karena menuliskan nama-nama pelaku kekerasan serupa di senjatanya dan menyiarkan aksinya secara langsung di media sosial.

Luca Traini, warga Italia berusia 28 tahun, melakukan penembakan terhadap enam imigran Afrika pada tahun 2018, sedangkan Alexandre Bissonnette membunuh enam jamaah masjid di Quebec pada tahun 2017. Ketiganya dikenal karena menyebarkan ideologi kebencian berbasis ras dan agama.

Konteks Lokal, Ledakan SMA 72 Jakarta

Ledakan di SMA 72 Jakarta Utara menghebohkan banyak pihak.
Ledakan di SMA 72 Jakarta Utara menghebohkan banyak pihak.

Meski tulisan-tulisan tersebut menunjukkan inspirasi dari gerakan ekstremis internasional, polisi menegaskan bahwa belum ada bukti kuat keterkaitan antara pelaku dan jaringan teror mana pun.

Penyelidikan kini difokuskan pada latar belakang pribadi, kondisi psikologis, serta aktivitas daring pelaku.

Kapolri juga meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi. Masyarakat diminta berhati-hati agar tidak memunculkan narasi yang salah. Saat ini fokus utama kepolisian adalah memastikan keamanan sekolah dan pemulihan para korban.

Sementara itu, area SMA 72 Jakarta masih dalam penjagaan ketat aparat Polri dan TNI. Beberapa saksi menyebut ledakan terdengar dua kali dan menyebabkan kepanikan besar di dalam sekolah.

Pada hari kejadian, para siswa segera dievakuasi ke luar kompleks, sementara orang tua berdatangan untuk menjemput anak-anak mereka.

Demikian itu penjelasan yang dapat diberikan untuk menjawab pertanyaan apa arti "For Agartha", tulisan di "senjata" di TKP ledakan SMA 72 Jakarta.

Tulisan "For Agartha" di "senjata" yang ditemukan menjadi simbol misterius yang kini tengah ditelusuri maknanya oleh penyidik. 

Apakah kalimat itu sekadar imitasi dari ideologi ekstremis luar negeri atau pertanda ketertarikan terhadap ajaran konspiratif tertentu, semua masih dalam penyelidikan. Namun satu hal jelas masyarakat harus tetap waspada.

Kontributor : Mutaya Saroh

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI