Mengenang Marsinah, Terima Gelar Pahlawan Nasional dan Kematiannya yang Belum Tuntas

Senin, 10 November 2025 | 16:12 WIB
Mengenang Marsinah, Terima Gelar Pahlawan Nasional dan Kematiannya yang Belum Tuntas
Aktivis buruh dan tokoh wanita Marsinah. [ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nym]
Baca 10 detik
  • Setelah 32 tahun menjadi simbol perjuangan buruh, Marsinah akhirnya mendapat pengakuan resmi dari negara sebagai Pahlawan Nasional.

  • Penganugerahan ini menandai momen bersejarah yang kembali menyoroti kasus pelanggaran HAM berat di era Orde Baru yang belum tuntas.

  • Kematian tragis Marsinah pada 1993 menjadi pengingat akan pentingnya keadilan dan perlindungan hak-hak pekerja di Indonesia.

- 5 Mei 1993: Marsinah Menghilang

Marsinah menanyakan nasib teman-temannya. Setelah itu, ia tidak pernah terlihat lagi. Keluarga dan rekan kerja mulai mencarinya, namun tidak menemukan jejak.

- 8 Mei 1993: Ditemukan Tewas

Jasad Marsinah ditemukan di hutan Dusun Jegong, Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk. Tubuhnya menunjukkan tanda-tanda penyiksaan berat, yakni luka robek pada area genital, tulang panggul hancur, dan memar di berbagai bagian tubuh.

Menurut dr. Abdul Mun’im Idries, forensik yang menangani kasus ini, luka-luka tersebut mengindikasikan adanya kekerasan seksual dan kemungkinan tembakan senjata api.

Meski sempat ada pengadilan terhadap beberapa orang yang diduga terlibat, proses hukum dinilai penuh rekayasa dan tidak menyentuh aktor intelektual di balik pembunuhan.

Hingga kini, pelaku utama pembunuhan Marsinah belum pernah diadili secara transparan.

Kematian Marsinah menjadi simbol perlawanan terhadap represi negara dan ketidakadilan terhadap buruh. Ia dikenang sebagai sosok yang berani bersuara demi hak-hak pekerja, dan perjuangannya terus hidup dalam gerakan buruh Indonesia.

Baca Juga: Profil Marsinah, Aktivis Buruh yang Dianugerahi Gelar Pahlawan oleh Presiden Prabowo

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI