“Ini menunjukkan bahwa beige fat tidak peduli apakah pemicunya dingin atau diet—hasilnya sama, yaitu pembakaran energi,” tambah Ruppert.
Temuan ini membuka peluang besar bagi pengembangan metode penanganan obesitas. Menurut para ilmuwan, pola makan rendah methionine dan cysteine dapat menjadi alternatif intervensi diet di masa depan.
Selain itu, tim peneliti mulai tertarik mengembangkan produk makanan fungsional yang secara khusus dirancang untuk merangsang thermogenesis.
Kornfeld juga menambahkan kemungkinan integrasi temuan ini dengan obat penurun berat badan yang sudah ada, seperti Wegovy.
“Akan menarik untuk melihat apakah pasien Wegovy mengalami penurunan berat badan lebih banyak jika mereka beralih ke diet bebas protein hewani,” ujarnya.
Para peneliti menegaskan bahwa studi lanjutan pada manusia sangat penting untuk memastikan keamanan serta efektifitas diet rendah methionine dan cysteine. Meski demikian, mereka optimistis bahwa temuan ini menjadi fondasi penting dalam memahami bagaimana tubuh membakar energi melalui jalur biologis yang kurang dikenal.
Dengan meningkatnya kebutuhan global akan solusi sehat dan berkelanjutan untuk obesitas, penelitian ini menjadi salah satu pendekatan baru yang cukup potensial. Jika mekanisme tersebut dapat direplikasi pada manusia, bukan tidak mungkin munculnya pola makan baru yang dapat mempercepat pembakaran energi tanpa perubahan gaya hidup yang drastis.
Kontributor : Gradciano Madomi Jawa
Baca Juga: Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%