Kapan Manusia Pertama Kali Makan Daging? Ini Fakta Ilmiah Terbarunya

Nur Khotimah Suara.Com
Selasa, 02 Desember 2025 | 19:00 WIB
Kapan Manusia Pertama Kali Makan Daging? Ini Fakta Ilmiah Terbarunya
Ilustrasi daging (Pexels)

Suara.com - Penelitian terbaru menantang pandangan lama mengenai kapan manusia pertama kali mulai mengonsumsi daging.

Selama bertahun-tahun, Homo erectus yang hidup sekitar dua juta tahun lalu dianggap sebagai spesies hominid pertama yang berburu dan menyembelih hewan.

Namun, analisis terbaru yang dirangkum oleh IFL Science (26/11/2025) menunjukkan bahwa kebiasaan makan daging ternyata sudah muncul jauh sebelum kemunculan spesies tersebut.

Mengutip IFL Science pada Selasa, 2 Desember 2025, selama sekian dekade, para antropolog memegang teori meat made us human.

Ini merupakan gagasan bahwa konsumsi daging menjadi pendorong tumbuhnya otak besar pada Homo erectus dan anggota awal genus Homo lainnya.

Teori ini didukung oleh temuan fosil di Olduvai Gorge, Tanzania, tempat ditemukannya sisa-sisa tulang hewan dengan bekas sayatan yang berasal dari periode kurang dari dua juta tahun lalu.

Temuan itu seolah memperlihatkan bahwa kegiatan berburu dan mengolah daging muncul sejajar dengan kemunculan Homo erectus.

Ilustrasi daging merah (Unsplash/ricki tom chen)
Ilustrasi daging. (Unsplash/ricki tom chen)

Namun dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti mulai mempertanyakan narasi tersebut.

Mereka menilai bahwa anggapan Homo erectus sebagai pemburu pertama mungkin dipengaruhi oleh bias penelitian, karena selama bertahun-tahun arkeolog lebih fokus mencari bukti perburuan pada situs yang berkaitan dengan spesies itu.

Baca Juga: Harita Nickel Masuk Daftar Perusahaan Tambang yang Penuhi Standar Perlindungan HAM

Ketika data dari berbagai wilayah dikumpulkan secara lebih luas, gambaran baru pun muncul.

Sebuah kajian sistematis terhadap situs butchery di Afrika Timur mengungkap bahwa hominid, leluhur manusia yang hidup sebelum genus Homo muncul, telah memproses daging sejak setidaknya 2,6 juta tahun lalu.

Tak hanya itu, analisis tersebut menemukan bahwa intensitas kegiatan pengolahan bangkai hewan tidak mengalami peningkatan signifikan pada masa munculnya Homo erectus.

Dengan kata lain, konsumsi daging bukanlah ciri unik yang membedakan Homo erectus dari pendahulunya.

Ilustrasi Daging Setelah Diolah. (unsplash/jose ignacio)
Ilustrasi Daging. (unsplash/jose ignacio)

Serangkaian penemuan lain ikut memperkuat gagasan bahwa nenek moyang manusia jauh lebih awal mengenal rasa daging.

Di Kanjera South, Kenya, ditemukan bukti aktivitas karnivora oleh hominid sekitar dua juta tahun lalu.

Usia ini sedikit lebih tua dibandingkan situs-situs pemotongan hewan di Olduvai Gorge, yang selama ini menjadi rujukan utama teori sebelumnya.

Sementara itu, di Bouri Formation, Ethiopia, para peneliti menemukan tulang antelop dan kuda dengan bekas potongan yang berasal dari 2,5 juta tahun lalu.

Meski demikian, tulang hominid yang ditemukan bersamaan masih terlalu sulit diidentifikasi, sehingga belum jelas siapa yang menjadi pelaku kegiatan tersebut.

Meski begitu, temuan ini tetap memperpanjang catatan sejarah konsumsi daging jauh ke masa sebelum Homo erectus.

Lebih menarik lagi, bukti tertua mengenai kegiatan mengolah daging ditemukan di Nyayanga, Kenya.

Di lokasi ini, para peneliti menemukan bekas pemotongan pada tulang kuda nil yang berusia antara 3 juta hingga 2,6 juta tahun. Artinya, kebiasaan makan daging telah ada bahkan sebelum genus Homo muncul.

Di lokasi yang sama, ditemukan fosil yang kemungkinan milik spesies Paranthropus, meski belum dapat dipastikan apakah spesies ini yang melakukan penyembelihan tersebut.

Dengan temuan-temuan baru ini, para pakar kini menilai bahwa konsumsi daging kemungkinan dilakukan oleh berbagai spesies hominid, bukan hanya Homo erectus.

Mengutip IFL Science, antropolog John Hawks menyebut bahwa akan sangat mengejutkan jika ada spesies hominid yang sama sekali tidak pernah memakan hewan.

Ia mengatakan bahwa pola makan campuran, termasuk konsumsi daging dalam kesempatan tertentu, tampaknya merupakan ciri umum berbagai leluhur manusia.

Meski demikian, satu hal masih belum dapat dipastikan: kapan tepatnya manusia pertama kali menjadi penyembelih daging.

Mengingat beragamnya temuan dari lokasi berbeda, peneliti menyimpulkan bahwa aktivitas ini tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan berkembang secara bertahap di berbagai kelompok hominid.

Pendekatan yang sebelumnya hanya berfokus pada Homo erectus kini dinilai terlalu sempit untuk menjelaskan proses evolusi yang kompleks.

Para ahli juga mulai mempertanyakan teori "meat made us human". Jika konsumsi daging sudah dilakukan oleh spesies sebelum Homo, maka faktor lain seperti perubahan lingkungan, perkembangan alat batu, atau pola sosia, kemungkinan punya peran lebih besar dalam perkembangan otak manusia.

Dengan semakin banyaknya bukti baru, narasi tentang evolusi manusia perlahan berubah. Konsumsi daging mungkin memang menjadi bagian penting dari sejarah nenek moyang kita, tetapi tidak lagi dianggap sebagai titik balik utama dalam evolusi manusia.

Studi-studi terbaru justru menunjukkan bahwa perjalanan menuju manusia modern jauh lebih rumit daripada yang dibayangkan sebelumnya.

Kontributor : Gradciano Madomi Jawa

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI