Suara.com - Salah satu makanan khas Jogja yang terkenal adalah gudeg. Namun, tidak semua wisatawan cocok dengan gudeg yang rasanya cenderung manis dan kering.
Karena itu, gudeg dengan cita rasa gurih di Jogja banyak dicari wisatawan yang ingin menikmati kuliner khas tanpa rasa manis yang terlalu dominan.
Kini, ada banyak warung gudeg yang menyajikan varian gurih dan ramah di lidah, termasuk bagi yang baru pertama kali mencicipi kuliner satu ini.
Ditambah lagi, banyak di antaranya merupakan warung legendaris yang sudah puluhan tahun mempertahankan racikan turun-temurun.
Jika kamu sedang liburan ke Jogja dan ingin menikmati gudeg yang gurih dan tidak terlalu manis, berikut 5 rekomendasi warung gudeg yang bisa dikunjungi.
1. Gudeg Sagan

Gudeg Sagan dikenal sebagai salah satu tempat menikmati gudeg basah yang tidak terlalu manis. Lokasinya berada di Jl. Prof. Dr. Ir. Herman Johannes No. 53, Caturtunggal, Sleman, dan buka setiap hari dari pukul 08.00-22.30.
Meski berada di bangunan ruko bertingkat, warung ini hanya menempati lantai pertama, sementara lantai atas digunakan sebagai kos. Suasananya sederhana, tetapi nyaman untuk makan pagi, siang, ataupun malam.
Warung gudeg yang mulai beroperasi sejak 2003 ini awalnya hanya berupa tenda kecil di depan toko elektronik. Setelah semakin ramai didatangi wisatawan, Gudeg Sagan pindah ke lokasi sekarang pada tahun 2011 dan terus mempertahankan resep gudeg basah khasnya.
Menu lauknya lengkap, mulai dari tempe, tahu, dada ayam, paha atas, ampela ati, hingga ceker. Rasa gudegnya cukup manis, tetapi tidak sampai menguasai lidah karena seimbang dengan areh yang gurih dan ayam kampung yang lembut.
Baca Juga: Sempat Vakum, Olski Comeback! Single Baru 'Love Me Not' Siap Menyapa Penggemar
2. Gudeg Permata Bu Narti

Gudeg Permata Bu Narti adalah salah satu gudeg basah gurih paling legendaris di Jogja. Terletak di Jl. Gadjah Mada No. 2, warung ini buka pada malam hari, tepatnya pukul 20.00-01.00.
Rasa gudegnya tidak terlalu manis, lebih cenderung gurih dan ringan di lidah. Warung ini sudah berdiri sejak 1951 dan dikelola secara turun-temurun hingga kini menjadi tempat favorit wisatawan dan kalangan artis.
Ciri khas Gudeg Permata terletak pada arehnya yang gurih dan sambal goreng krecek berkuah yang memberikan sensasi segar. Lauknya pun beragam, mulai dari paha, sayap, dada ayam, tahu, hingga telur bebek.
Selain itu, ada tambahan sambal tempe dan sayur daun singkong yang membuat seporsi gudeg terasa semakin lengkap. Pemiliknya, Sri Sunarti, masih terjun langsung memasak dan berbelanja bahan setiap hari demi menjaga cita rasa otentik.
3. Gudeg Pawon

Gudeg Pawon punya konsep unik, di mana pengunjung langsung masuk ke dapur untuk mengambil pesanan. Berlokasi di Jl. Janturan UH/IV No. 36, Warungboto, Umbulharjo, Gudeg Pawon buka mulai pukul 18.00-21.00.
Kata 'pawon" berarti dapur dalam bahasa Jawa, sehingga pengalaman makan di sini benar-benar seperti ikut menikmati makanan dari rumah warga.